Show simple item record

dc.contributor.authorKasih, Andreas Leomitro
dc.date.accessioned2011-07-21T03:53:35Z
dc.date.available2011-07-21T03:53:35Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/48787
dc.description.abstractIndonesia memiliki tanah rawa yang sangat luas. Menurut Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (2002), luas rawa di Indonesia sekitar 33,4 juta hektar dari luas lahan 162,4 juta hektar. Luas lahan rawa yang besar tersebut belum dimanfaatkan secara optimal dan sebagian besar masih ditumbuhi oleh semak belukar. Tanaman lotus (Nelumbium Nelumbo) adalah salah satu jenis tanaman ekonomis yang dapat mengoptimalkan penggunaan lahan rawa. Menurut Rahman (2004), biji bunga lotus juga telah banyak dikonsumsi orang sebagai campuran dalam sayuran atau dimakan mentah. Pada kebudayaan Cina tradisional, biji lotus digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit, terutama diare. Biji lotus juga dipercaya dapat menjaga tubuh agar selalu bugar dan awet muda. Selain itu, biji lotus juga diyakini dapat menjaga kesehatan limpa dan memperkuat jantung (Rahman 2004). Oleh karena itu, biji tanaman ini diduga mengandung komponen yang dapat berfungsi sebagai antioksidan dan antibakteri. Hasil pengujian ekstrak biji lotus menunjukkan ekstrak heksana biji lotus mentah mempunyai nilai protection factor 2.61 ± 0.95 %, sedangkan ekstrak heksana biji lotus kukus mempunyai nilai protection factor 1.36 . ± 0.18 %. Ekstrak etilasetat biji lotus mentah mempunyai nilai protection factor 9.45 ± 0.54 % sedangkan ekstrak etilasetat biji lotus kukus mempuayai nilai protection factor 6.12 ± 1.25 %. Ekstrak etanol biji lotus mentah mempunyai nilai protection factor 4.63 ± 1.07 %, sedangkan ekstrak etanol biji lotus kukus mempunyai nilai protection factor 3.56 ± 1.31 %. Hasil terbaik dari uji ransimat, yaitu ekstrak etilasetat biji lotus mentah dilanjutkan dengan uji DPPH. Hasl uji DPPH pada ekstrak etilasetat biji lotus mentah mempunyai aktivitas sebesar AEAC . 0.007606 / berat kering. Hasil pengujian ekstrak biji lotus terhadap aktivitas antibakteri menunjukkan ekstrak etilasetat biji lotus mentah menunjukkan aktivitas penghambatan paling baik terhadap bakteri E.coli, S.aureus, P.aeruginosa, dan B.cereus. Ekstrak heksana biji lotus baik mentah maupun kukus tidak mempunyai aktivitas penghambatan terhadap keempat bakteri uji tersebut. Hasil pengujian fitokimia terhadap ekstrak etilasetat biji lotus mentah menunjukkan terdapat komponen yang bersifat antibakteri seperti alkaloid, saponin, steroid, dan tanin yang cukup kuat. Sedangkan komponen yang bersifat antioksidan seperti fenol hidrokuinon negatif, dan flavonoid positif lemah.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleEkstraksi Komponen Antioksidan Dan Antibakteri Biji Lotus (Nelumbium Nelumbo)en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record