Show simple item record

dc.contributor.authorWirapratama, Hapsakti Anggoro
dc.date.accessioned2011-07-19T03:32:36Z
dc.date.available2011-07-19T03:32:36Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/48537
dc.description.abstractDalam usaha mencapai kepuasan konsumen akan produk kapsul yang bermutu, PT CapsugeI Indonesia selalu berupaya meminimalisir kegagaJan pada seluruh proses produksi, mulai dari penerimaan bahan baku sampai nantinya produk kapsulnya sampai ke tangan konsumen. Narnun, pada proses produksi yang berjalan sering kali muncul pennasalahan yang terkait dengan mutu pada produk yang dihasilkan. Masalah mutu pada tiap tahap proses-proses menyebabkan perusahaan mengeluarkan sejumlah biaya mutu. Biaya mutu kurang menjadi perhatian bagi pengelola perusahaan bahkan belum pernah dijalankan oleh PT Capsugel Indonesia. Hal ini diketahui dari ketidaktersediaan data mengenai analisis biaya mutu pada periode produksi sebelumnya. Oleh sebab itu, pelaksanaan evaluasi berkala terhadap biaya mutu dijalankan untuk dijadikan acuan dalarn us aha perbaikan yang berkesinambungan bagi PT Capsugel Indonesia dalam mengukur permasalahan pada mutu produknya. Pad a penelitian ini dilakukan analisis mengenai biaya mutu pada tiap tahap proses dan area produksi kapsul. Biaya yang dianalisis hanya mencakup biaya pengujian dan kegagalan internal atas mutu produk kapsul tersebut. Biaya tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai yang didapatkan dari jumlah produk kapsul yang tidak mengalami cacat (perfect capsules). Data yang dipakai adalah data produksi selama tahun 2006 dan data pengujian berdasarkan SOP yang ada. Perhitungan terhadap biaya pengujian berdasarkan jumlah pemakaian bahan, media, dan reagen, serta jumlah analisis dan harga media atau reagen yang dipakai. Perhitungan terhadap biaya pemakaian kapsul dalarn pengujian dan waste kapsul berdasarkan jumlah pemakaian dan harga kapsul senilai $1,211 per 1000 pes dengan asumsi $1 sarna dengan Rp.9000,-. Analisis permasalahan menggunakan analisis Pareto dan Ishikawa untuk mengetahui penyebab timbulnya pennasalahan pada bagian yang dominan Berdasarkan data pengujian dan kegagalan internal yang telah diperoleh, pihak PT Capsugel Indonesia mengeluarkan biaya sebesar Rp.2.152.367.335,atau 4,29% pada tahun 2006 untuk nilai perfect capsules sebesar Rp.50.113.384.657,-. Biaya atas kegagalan mutu produksi didapatkan sebesar Rp.1.580.061.627,- atau 3,15 % dari keseluruhan nilai produk yang baik. Biaya ini terdiri atas biaya kegagalan mutu kapsul pada Area HCM sebesar Rp.519.789.507,- atau 1,04%, Borsor sebesar Rp.82.156.662,- atau 0,16%, Printing sebesar Rp.52.506.787,- atau 0.10%, dan Finishing Rp.925.608.670,atau 1,85% per total perfect capsules. Sedangkan biaya total pengendalian terhadap mutu produk sebesar Rp.572.305.708,- atau 1,14% dari nilai produk yang baik. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari biaya pengujian di Laboratorium Kimia dan Mikrobiologi PT capsugel Indonesia sebesar Rp.162.942.406,- atau 0,32% dan Rp.63.539.807,- atau 0,13%, pengendalian proses di HCM sebesar Rp.251.334.677,- atau 0,50%, Borsor sebesar Rp. 84.840.269,- atau 0,17% , dan Printing sebesar Rp.9.648.548,- atau 0.02% per total perfect capsules. Tingginya biaya mutu pada tiap tahap dan area proses produksi tidak selalu mengindikasikan adanya pennasalahan pada area yang bersangkutan. Pada analisis terhadap biaya mutu di PT Capsugel ini, diketahui bahwa besar biaya pengujian tidak seluruhnya dapat . diturunkan lagi. Pengeluaran akan biaya pengujian ini berkaitan dengan adanya syarat dan kriteria pengujian mutu kapsul sesuai kebijakan perusahaan serta adanya kriteria perlakuan untuk pengujian yang dipersyaratkan oleh tiap-tiap pelanggan. Biaya pengujian yang dapat diturunkan antara lain biaya pemakaian kapsul dalam proses dish wash HCM dan start up mesin printing. Namun, biaya kegagalan internal dapat dijadikan indikasi pennasalahan dalam proses karena berkaitan dengan efektivitas jalannya proses produksi. Berdasarkan analisis Pareto, pennasalahan dari biaya mutu PT Capsugel Indonesia yang dominan adalah biaya kegagalan internal akibat waste pada area finishing dan HCM. Pengeluaran akan biaya kegagalan mutu internal terbesar proses produksi PT Capsugel Indonesia tahun 2006 adalah pada area finishing namun perlu diingat bahwa proses pembuatan kapsul berada pada area HCM. Biaya kegagalan internal pada kedua area ini merupakan masalah utama dalam lingkup produksi yang berpengaruh terhadap mutu produk kapsul yang dihasilkan oleh PT Capsugel Indonesia. Besarnya jumlah biaya yang dikeluarkan akibat kegagalan mutu internal PT Capsugel Indonesia pada area finishing disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut, antara lain ketidaktepatan dalam perencanaan jumlah produksi, kelalaian dalam operasional yang dilakukan karyawan (human error), kondisi ruangan yang sempit, dan kesalahan pacta pelabelan box. Biaya kegagalan internal pada area HCM disebabkan oleh, pennasalahan mekanikal, kelalaian manusia, ketidaklengkapan pedoman, dan ketidaksesuaian larutan bahan yang akan dipakai dalam proses pembuatan kpasul di area produksi HCM.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis Biaya Mutu Proses Produksi Kapsul Di PT Capsugel Indonesiaen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record