Kebiasaan Makan dan Preferensi Anak Sekolah Terhadap Makanan Kudapan PMT-AS di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Propinsi NTT
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kebiasaan makan anak sekolah, baik pada hari ada PMT-AS maupun hari tidak ada PMT-AS, serta mengetahui preferensi anak sekolah terhadap makanan kudapan PMT-AS yang disajikan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang telah dikumpulkan oleh Tim Peneliti dari Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor bekerjasama dengan Bagian Proyek Pembangunan Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Penelitian dilakukan di dua SO, yaitu SD GMIT Oehani yang terletak di desa Kuaklalo dalJ SD Inpres Oeletsala di desa Oeletsala, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pengumpulan data dilakukan dari bulan Januari 1998• sampai Februari 1998. Contoh dalam penelitian ini adalah seluruh murid kelas . dan V dari masing-masing SD, dimana SO GMIT Oehani berjumlah 49 orang dan SO Inpres Oeletsala sebanyak 57 orang. Total contoh sebanyak 106 orang. Data yang digunakan adalah data status gizi, data kebiasaan makan selama satu minggu hari sekolah (enam hari berturut-turut), yaitu tiga hari ada PMT-AS dan tiga hari lidak ada PMT-AS; serta data preferensi anak sekolah terhadap rasa, warna, aroma, bentuk dan ukuran makanan kudapan PMT-AS yang diberikan. Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan program komputer Mini/ab dan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anak sekolah (98,4% pada sa at ada PMT-AS dan 99,6% pada saat tidak ada PMT-AS) makan sebanyak tiga kali dalam sehari. Sebagian besar contoh pun tetap terbiasa makan pagi (99,7% pada saat ada PMT-AS dan 100% pada saat tidak ada PMT-AS). Contoh yang jajan sebelum masuk sekolah pad a sa at ada PMT-AS sebanyak 23,7 persen, dan saat tidak ada PMT-AS 26,1 persen. Contoh yang jajan waktu istirahat pada saat ada PMT-AS sebanyak 27,9 persen dan saat tidak ada PMT-AS sebanyak 37,5 persen. Contoh yang membawa bekal ke sekolah pada saat ada PMT-AS, sebanyak 17,3 persen dan pada saat tidak ada PMT-AS sebanyak 23,3 persen. Setelah dilakukan uji proporsi ternyata terdapat perbedaan yang nyata antara kebiasaan jajan saat istirahat dan kebiasaan membawa bekal pada hari ada PMT-AS dengan hari tidak ada PMT-AS. Sedangkan frekuensi makan, kebiasaan makan pagi dan jajan pagi tidak berbeda pada hari ada PMT-AS maupun pada hari tidak ada PMTAS Sebagian besar anak sekolah (90-100%) menyukai baik rasa, warna, aroma, bentuk, maupun ukuran makanan yang disajikan. Mereka pun mampu menghabiskan porsi makanan tersebut (83-100%). Alasan sebagian besar anak sekolah menghabiskan makanan tersebut adalah karena rasanya enak dan hanya ada beberapa orang yang menghabiskannya karena lapar. Sedangkan alasan beberapa anak sekolah tidak menghabiskan makanan adalah karena bosan dan kenyang, tidak ada satu orang pun yang menyatakan bahwa makanan tersebut tidak enak. Rasa bosan ini bukan karena sering mengkonsumsi makanan tersebut, tetapi karena ukurannya yang terlalu mengenyangkan.
Collections
- UT - Nutrition Science [2859]