Show simple item record

dc.contributor.authorHadi, Sofiyan
dc.date.accessioned2010-05-12T08:04:56Z
dc.date.available2010-05-12T08:04:56Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/20451
dc.description.abstractProduksi minyak sawit mentah (CPO) Indonesia belum terkalahkan tetap menjadi nomor satu sejak tahun 2006. Pesaing terdekat Indonesia adalah Malaysia. Berdasarkan data OilWorld produksi CPO Indonesia tahun 2009 diperkirakan mencapai 20,8 juta ton yang naik 7,6% dibanding 2008 yang sebesar 19,330 juta ton sehingga pada periode tahun ini Indonesia masih merupakan negara dengan produksi CPO terbesar di dunia diikuti oleh negara Malaysia sebesar 17,6 juta ton (www.kilasberita.com). Keunikan minyak sawit dibandingkan dengan minyak nabati lainnya adalah kandungan βkaroten yang sangat tinggi, setara 60.000 IU aktivitas vitamin A, yang berarti 30 kali lebih tinggi dari margarin yang selama ini dianggap sebagai sumber vitamin A (Muchtadi, 1992). Selama ini pada proses pengolahan, warna merah dalam minyak sawit selalu dihilangkan, karena tidak diinginkan makanan yang berwarna merah. Penyebab warna merah tersebut adalah pigmen karotenoid yang sebagian besar terdiri dari β-karoten.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKajian Optimasi Produksi Mikroenkapsulat Minyak Sawit Merahid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record