Show simple item record

dc.contributor.authorSholihah, Asriyanti
dc.date.accessioned2010-05-12T02:13:26Z
dc.date.available2010-05-12T02:13:26Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/19748
dc.description.abstractPerusahaan Kerupuk, Roti don Kue Dewi Ratih rnerupakan industri kecil pangan dengan kerupuk keriting sebagai hasil produksi utarna. Perusahaan ini terrnasuk industri padat karya dengan 12 orang karyawan produksi dun 22 orang pedagang, serta omset rata-rota 30 juta rupiah per bulan. Kegiatan produksi rnenggunakan teknologi sederhana dimana hampir seluruh proses operasi dilakukan secara manual. Pada pembuatan kerupuk keriting "Dewi Ratih" digunakan bahan baku tapioka dan bahan tarnbahan berupa sarden, sakarin, garam, terasi, MSG dan terigu. Tahap pembuatan meliputi pernbuatan adonan, pencetakan, pengukusan..'penjemuran dan penggorengan. Perusahaan ini belurn menerapkan sistern manajemen mutu secara optimal. Pengendalian mutu yang telah dilakukan oleh perusahaan ini meliputi pernilihan bahan baku dan bahan tarnbahan, pelatihan karyawan cetak dan perawatan sarana distribusi. Pengelolaan usaha yang dilakukan di pabrik kerupuk Dewi Ratih terpusat pada satu pimpinan. Pernbukuan keuangan dilakukan secara tradisional tanpa evaluasi ataupun perhitungan rugi-laba setiap akhir bulan, tidak ada perencanaan tertulis, serta pencatatan keuangan keluarga dan perusahaan yang tidak terpisah. Rekapitulasi keuangan menunjukkan bahwa perusahaan ini rnengalami penurunan pendapatan selama tahun 1999, yaitu dengan ratarota penurunan rnencapai 7.83 persen setiap kuartal. Pendapatan cenderung rneningkat di tahun 2000. Terdapat polo penjualan yang sarna setiap tahunnya, yaitu menurun tajarn pada bulan-bulan tertentu. sedangkan pada periode lainnya pendapatan relatif tetap. Kondisi dan cara kerja karyawan kurang rnernenuhi syarat sanitasi dan hygiene yang penting dalam pengelolaan industri pangan. Produksi kerupuk keriting di Pabrik Kerupuk Dewi Ratih bersifat rnasal dan berpola kontinu sehingga tipe tata letak yang cocok untuk diterapkan adalah yang berorientasi pada produk. Tata letak peralatan di pabrik ini tidak berurutan sesuai proses, sehingga rnenyebabkan banyak gerakan bolak-balik yang tidak efisien. Hasil pengarnatan daya sirnpan kerupuk goreng menunjukkan bahwa antara penggunaan ketiga jenis plastik dan penyirnpanan kaleng tidak terlihat perbedaan nyata. Berdasarkan hasil perhitungan, peningkatan kadar air terkecil terjadi pada kernasan jenis PP dengan kenaikan kadar air rata-rota 4.81 persen dari kadar air awa\ yang sebesar 1.80 persen (b/b). disusul dengan kemasan jenis PE, kemasan kaleng dan kernasan HD berturut-turut senilai 4.82, 4.85 dan 5.21 persen.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKajian Teknologi Pangan di Pabrik Kerupuk Dewi Ratihid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record