Pengembangan Soygurt dengan Penambahan Tepung Tulang Ikan Tenggiri sebagai Sumber Kalsium untuk Lansia

Abstract

Peningkatan jumlah lansia di dunia dan Indonesia menuntut perhatian lebih terhadap kesehatan mereka. Pemenuhan kebutuhan gizi, terutama kalsium, sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Lansia sering mengalami defisiensi kalsium akibat penurunan aktivitas enzim laktase. Pengembangan soygurt sebagai sumber kalsium bertujuan mencukupi kebutuhan ini. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan penambahan tepung tulang ikan tenggiri F1 (+2 g), F2 (+3 g), F3 (+4 g). F2 terpilih sebagai formula terbaik dengan nilai viskositas 332,0 cP dan pH 4,63. Satu sajian (200 mL) formula terpilih mengandung 147 kkal energi, 9 g protein, 5,7 g lemak, 15 g karbohidrat, dan 217,5 mg kalsium yang dapat berkontribusi 6,8-10,5% terhadap AKG energi lansia. Formula terpilih memenuhi klaim kandungan zat gizi sebagai pangan sumber kalsium dengan harga jual produk per takaran saji adalah Rp7.300,00.

The increasing number of elderly people in the world and Indonesia demands greater attention to their health. Meeting their nutritional needs, particularly calcium, is essential for improving the quality of life in the elderly. Calcium deficiency is common among the elderly due to decreased lactase enzyme activity. The development of soygurt as a calcium source aims to address this need This study used a completely randomized design with the addition of mackerel fish bone flour at F1 (+2 g), F2 (+3 g), and F3 (+4 g). F2 was selected as the preferred formula, with a viscosity of 332.0 cP and a pH of 4.63. One serving size (200 mL) of the preferred formula contains 147 kcal of energy, 9 g of protein, 5.7 g of fat, 15 g of carbohydrates, and 217.5 mg of calcium, contributing 6.8-10.5% to the elderly's recommended dietary allowance for energy. The selected formula fulfills the nutrient claim as a calcium-source food, and the product’s selling price per serving size is IDR 7,300,00.