Aplikasi Metode In Vitro untuk Estimasi Indeks Glikemik Produk Nasi Instan Komersial di Indonesia
Abstract
Nasi instan mulai berkembang secara komersial di pasar Indonesia. Namun, proses dan bahan tambahan yang terlibat dapat memengaruhi indeks glikemik (IG) produk. IG adalah ukuran seberapa cepat suatu pangan menaikkan kadar glukosa darah saat dikonsumsi, sebuah ukuran yang penting dengan meningkatnya prevalensi diabetes tipe 2. Uji IG in vivo memerlukan waktu dan biaya yang relatif tinggi serta melibatkan subjek manusia, maka estimasi secara in vitro menjadi alternatif. Penelitian ini bertujuan mengaplikasikan metode estimasi secara in vitro dalam evaluasi IG produk nasi instan komersial serta menentukan pengaruh proses dan bahan tambahan terhadap IG nasi instan. Penelitian diawali dengan survei pasar, penentuan sampel nasi instan, dan inventarisasi. Rangkaian uji terdiri atas analisis kadar pati total dan analisis estimasi IG . Hasil penelitian menunjukkan nilai IGest sebesar 41,98 hingga 49,50 untuk produk merek A dan 59,31 hingga 78,62 untuk produk merek B, menempatkan produk merek A dalam kategori pangan IG rendah dan produk merek B dalam kategori pangan IG sedang hingga tinggi. Tidak ditemukan perbedaan nyata antara IG produk nasi putih dan nasi berbumbu dari merek yang sama, sedangkan tampak perbedaan secara deskriptif antara IG produk nasi putih antar merek. Pada sampel yang diujikan, faktor utama yang diduga berpengaruh terhadap IG nasi instan adalah faktor pengolahan, terutama praperlakuan. Perlu dilakukan uji lebih lanjut untuk menentukan korelasi metode termodifikasi yang digunakan terhadap nilai in vivo. Instant rice is becoming commercially available in the Indonesian market. However, the processing and added ingredients involved may impact its glycemic index (GI). GI is a measure of how readily a food raises blood glucose levels upon consumption, an important measure given the increased prevalence of type 2 diabetes. In vivo GI assays are relatively demanding in terms of time and money and also involves human subjects, so in vitro estimation is used as an alternative. This study aims to apply an in vitro estimation method in evaluating the GI of commercial instant rice products and also determine the impact of processing and additional ingredients on instant rice GI. The study begins with a market survey, selection of instant rice samples, and inventory taking. The method is comprised of a total starch content assay and a GI estimation assay. Results show GIest values of 41.98 to 49.50 for brand A products and 59.31 to 78.62 for brand B products, placing brand A products in the category of low GI foods and brand B products in medium to high GI. No significant difference in GI values is found among white rice and seasoned rice products from the same brand, while a descriptive difference is found between white rice products across brands. Among the samples tested, the main factor influencing GI is likely processing, particularly pretreatment. Further testing is required to determine the correlation between the modified method used and in vivo values.
