Implementasi Sistem Jaminan Produk Halal sebagai Persiapan Sertifikasi Halal Reguler Gerai X di PT XYZ

Abstract

Indonesia menjadi negara dengan populasi muslim terbesar kedua di dunia pada tahun 2024 dimana 87,2% penduduk dari jumlah populasi di Indonesia sebanyak 269,6 juta jiwa merupakan penganut agama Islam. Hal ini menjadi tantangan yang mendorong Indonesia untuk mengoptimalkan pengembangan kualitas dan kuantitas industri halal. Produk berstatus halal memberikan rasa aman kepada konsumen dan terbebas dari indikasi haram. Pangan olahan siap saji adalah makanan dan/atau minuman yang telah melalui pengolahan dan siap disajikan di tempat usaha atau di luar tempat usaha berbasis pesanan. Produk tersebut seperti minuman kopi, minuman non kopi, fresh juice, bakery, pastry, bakpao, siomay, batagor, dan ice cream. Berbagai produk pangan olahan siap saji yang melalui proses produksi dengan berbagai teknologi pengolahan pangan menimbulkan kebutuhan bahan tambahan yang berpotensi berasal dari bahan haram, serta risiko kontaminasi selama proses produksi, penyimpanan, dan distribusi. Kegiatan magang ini bertujuan untuk membantu mengimplementasikan SJPH di PT XYZ dan mempersiapkan PT XYZ dalam mengajukan sertifikasi halal gerai X melalui skema reguler. Tahapan dari program magang ini diawali dengan persiapan dan pengembangan sumber daya manusia, persiapan dokumen pelaku usaha berupa manual SJPH dan data produk, implementasi SJPH, dan pengumpulan bukti implementasi. Hasil yang diperoleh adalah PT XYZ telah memiliki personel sebagai penyelia halal dan tim manajemen halal, telah menyusun manual SJPH, dan mampu mengimplementasikan kriteria SJPH yang dibuktikan dengan dokumentasi kegiatan serta prosedur tertulis terkait penerapan SJPH. Namun, terdapat bagian yang belum terpenuhi pada kriteria bahan dan pemantauan dan evaluasi yaitu belum dilengkapinya bahan yang digunakan untuk produk musiman ke dalam daftar bahan halal dan belum dilakukan audit internal serta kaji ulang manajemen. Kriteria tersebut dapat dipenuhi sebelum perusahaan mengajukan sertifikasi halal.

Indonesia is become the country with the second-largest Muslim population in the world in 2024, with 87.2% of the population of 269.6 million people being Muslim. This is a challenge that encourages Indonesia to optimize the development of the quality and quantity of the halal industry. Halal-status products provide a sense of security to consumers and are free from indications of haram. Ready-to-eat processed foods are foods and/or beverages that have been processed and are ready to be served at the business premises or outside the business premises based on orders. These products include coffee drinks, non-coffee drinks, fresh juice, bakery, pastry, bakpao, siomay, batagor, and ice cream. Various ready-to-eat processed food products that go through a production process with various food processing technologies create a need for additional ingredients that potentially come from haram ingredients, as well as the risk of contamination during the production process, storage, and distribution. This internship aims to help implement SJPH at PT XYZ and prepare PT XYZ in applying for halal certification for outlet X through the regular scheme. The stages of this internship program begin with the preparation and development of human resources, preparation of business actor documents in the form of SJPH manuals and product data, SJPH implementation, and collection of implementation evidence. The results obtained are that PT XYZ has personnel as halal supervisors and a halal management team, has compiled an SJPH manual, and is able to implement SJPH criteria as evidenced by activity documentation and written procedures related to SJPH implementation. However, there are parts that have not been met in the material criteria and monitoring and evaluation, namely the incompleteness of materials used for seasonal products in the halal material list and the lack of internal audits and management reviews. These criteria can be met before the company applies for halal certification.