Show simple item record

dc.contributor.authorDarmansyah, Aan
dc.date.accessioned2010-05-08T11:14:32Z
dc.date.available2010-05-08T11:14:32Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16534
dc.description.abstractUsaha petemakan sapi perah di Indonesia merupakan salah satu usaha yang berperan sangat penting dalam menghasiIkan protein hewani. Tetapi, usaha ini pada umumnya masih bersifat tradisional atau petemakan rakyat (>90 %) sehingga kualitas susu segar yang dihasilkan belum dapat memenuhi persyaratan minimal secara keseluruhan atau disebut juga susu substandar (Chairunnisa, 1997). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian terhadap pemanfaatan susu substandar menjadi produk fennentasi, mempelajari aspek kesehatan produk susu substandar fennentasi khususnya tentang aktivitas antiproliferasinya pada pertumbuhan sel kanker (K-562) dan mempelajari kemungkinan pengembangan produk tersebut sebagai produk pangan sehat (healthJooel). Pengujian kemumian dari bakteri Lactobacillus case; subsp. rhamnosus, meliputi uji pewamaan Gram, uji katalase dan uji terhadap sifat fermentasi. Hasil pengujian memmjukkan kultur yang digunakan bersifat Gram positif, katalase negatif dan memiliki sifat homofennentatif. Pada penelitian berikutnya dilakukan proses fermentasi yang terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap bahan baku susu (standar dan substandar) untuk mengetahui karakteristik bahan baku susu tersebut. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan baku susu standar memiliki berat jenis 1.028, jumlah total mikroba (direct microscope count) 3.4 x 10 sell rol dan total padatan sebesar 13.69 %, sedangkan susu substandar memiliki berat jenis 1.020, total mikroba (direct microscope count) 2.5 x 106 sellml dan total padatan sebesar 8%. Berdasarkan analisis statistik dengan uji sidik ragam diperoleh basil bahwa total asam laktat tidak dipengaruhi oleh jenis susu, sedangkan nilai pH dipengaruhi oleh jenis susu. Total asam tertinggi pada susu standar dan substandar terfermentasi yaitu sebesar 2.04 % pada susu fennentasi yang diinokulasi dengan 6 % starter dan lama fennentasi 4 hari. Total asam ini tidak dipengaruhi oleh jenis susu. Nilai pH susu standar terfermentasi cendenmg lebih rendah dibandingkan susu substandar terfermentasi. Total BAL untuk kedua jenis susu fennentasi cenderung stabil selama 4 hari fermentasi. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa susu standar dan substandar terfermentasi yang diinokulasi dengan 4 % starter lebih disukai dibandingkan dengan susu fennentasi yang diinokulasi dengan 2 % starter maupun 6 % starter. Sehingga pada uji aktivitas antiproliferasi digunakan susu fermentasi tersebut. Pada pengujian aktivitas antiproliferatif digunakan dna perlakuan yaitu menggunakan sampel susu fennentasi (standar dan substandar) yang masih mengandung BAL hidup dan yang tidak mengandung BAL hidup. Dari hasil uji ini diperoleh basil bahwa susu standar terfennentasi cenderung mempunyai daya bambat terhadap sel K-562 yang lebih besar dibandingkan perlakuan lainoya, tetapi susu substandar juga memiliki potensi untuk menghambat proliferasi sel K-562. Selain itu, susu fennentasi yang mengandung bakteri hidup maupun yang tidak mengandung bakteri hidup. keduanya menunjukkan aktivitasnya dalam menghambat proliferasi sel K-562.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKajian aktivitas antiproliferasi susu substandar yang diCermentasi dengan Lactobacillus easel subsp. rhamnosusid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record