Pertumbuhan Bobot Badan Tikus Putih yang Diberi Pakan Campuran Pelet untuk Babi dan Roti Tawar Afkir dengan Persentase yang Berbeda.

Abstract

Tingginya biaya pakan standar laboratorium mendorong pemanfaatan limbah roti sebagai alternatif pakan untuk tikus putih (Rattus norvegicus). Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh formulasi pakan campuran berbasis pakan babi dan limbah roti terhadap performa pertumbuhan dan sisa pakan. Percobaan menggunakan lima perlakuan dengan perbandingan berbeda antara pakan babi dan limbah roti, yaitu R1 (0%) sebagai kontrol, R2 (10%), R3 (30%), R4 (50%), dan R5 (70%). Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif, ANOVA, dan uji banding berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan proporsi limbah roti dalam pakan berkontribusi pada peningkatan signifikan (P<0,05) terhadap pertambahan bobot harian rata-rata, dari 3,5 g hari-1 menjadi 4,3 g hari-1. Temuan ini menunjukkan bahwa formulasi pakan berbasis limbah roti dapat meningkatkan efisiensi pertumbuhan dan menjadi strategi pakan yang lebih hemat biaya dan berkelanjutan.

The high cost of standard laboratory feed has driven the use of bread waste as an alternative feed for white rats (Rattus norvegicus). This study aimed to evaluate the effect of mixed feed formulations using pig feed and bread waste on growth performance and feed residue. The experiment consisted of five treatments with varying ratios of pig feed and bread waste, ranging from 100% pig feed to 70% bread waste. Data were analyzed using descriptive statistics, ANOVA, and Duncan's test. Results indicated that increasing the proportion of bread waste significantly (P<0.05) improved average daily weight gain from 3.5 g day-1 to 4.3 g day-1. These findings suggest that bread waste-based feed formulations can enhance growth efficiency, providing a cost-effective and sustainable feeding strategy.