Strategi Pengembangan Ekspor Produk Briket Arang (Studi kasus PT Nudira Sumber Daya Indonesia).
Abstract
PT Nudira Sumber Daya Indonesia mengalami penurunan income penjualan briket arang tiga tahun terakhir yang disebabkan penurunan volume ekspor. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kondisi existing, lingkungan internal, eksternal, serta merumuskan alternatif strategi, dan prioritas strategi pengembangan ekspor briket arang untuk PT Nudira Sumber Daya Indonesia. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan non-purposive sampling atas dasar pertimbangan ahli (expert judgement sampling). Analisis dilakukan menggunakan matriks IFE-EFE, SWOT, dan QSPM. Hasil penelitian menunjukkan terdapat sembilan faktor internal dan delapan faktor eksternal dengan total nilai skor berturut-turut 3,03 dan 2,64. Hasil analisis matriks SWOT menunjukkan adanya sepuluh alternatif strategi yang digolongkan berdasarkan empat tipe strategi. Berdasarkan hasil QSPM, diperoleh strategi prioritas dengan Total Attractiveness Score (TAS) tertinggi sebesar 7,25 adalah tipe strategi yang berfokus pada pengembangan pasar (market development). Prioritas kedua dan keempat adalah tipe strategi integrasi ke belakang (backward integration) dengan TAS sebesar 7,00 dan 6,86. Prioritas ketiga dan kelima adalah tipe strategi penetrasi pasar (market penetration) dengan TAS sebesar 6,87 dan 6,79. PT Nudira Sumber Daya Indonesia has faced a three-year decline in charcoal briquette sales due to lower export volumes. This study analyzes the company’s existing condition, internal and external environment, formulates alternative strategies, and identifies priority export development strategies. Using a mixed-method approach with expert judgment sampling, the analysis applies IFE-EFE, SWOT, and QSPM matrices. The findings indicate nine internal factors and eight external factors, with total scores of 3.03 and 2.64, respectively. The SWOT matrix analysis identified ten alternative strategies classified into four strategic types. Based on the QSPM results, the highest priority strategy, with a Total Attractiveness Score (TAS) of 7.25 focuses on market development. The second and fourth priority is the backward integration strategy with a TAS of 7.00 and 6,86, followed by the market penetration strategy as the third and fifth priority, with a TAS of 6.87 and 6,79.
Collections
- UT - Business [597]
