Show simple item record

dc.contributor.authorSarifudin, Achmat
dc.date.accessioned2010-05-07T14:30:46Z
dc.date.available2010-05-07T14:30:46Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16022
dc.description.abstractKajian Paparan Bahan Tambahan Pangan (BTP) Berdasarkan Data Konsumsi Pangan Individu yang dilaksanakan di Kabupaten Bogor merupakan salah satu bentuk usaha Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) dalam pengembangan metode kajian paparan serta merupakan bentuk tanggung jawab Badan POM sebagai institusi yang bertugas untuk mengawasi, mengendalikan peredaran dan penggunaan BTP di Indonesia. Tujuan kajian ini adalah memperkirakan tingkat konsumsi dan paparan BTl' yang meliputi benzoat, sakarin, siklamat dan beberapa pewarna. Keluaran kajian ini dapat digunakan sebagai dasar ilmiah (scientific based evidence) dalam evaluasi peraturan penggunaan BTP di Indonesia sekaligus memberikan basis data dalam pelaksanaan kajian paparan BTl' dengan metode TDS (Total Diet Study). Komponen utama dalam kajian paparan ini adalah data konsumsi pangan dan data konsentrasi BTl' pacta prod uk. Pengumpulan data konsumsi pangan dalam kajianpaparan ini dilaksanakan dalam kegiatan Survei Konsumsi Pangan untuk Kajian Paparan BTl' (SKp2003). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data konsumsi pangan adalah metode mengingat-ingat konsumsi pangan (Dietmy Recall Method) yang dikombinasikan dengan metode buku harian konsumsi pangan (Food Dim)' Method) selama 3 hari berturut-turut. Responden sebanyak 270 orang dipilih dcngan teknik acak distratifikasi (strati/ied random sampling) yang proporsional dengan komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin di 10 blok sensus dalam 10 kecamatan terpilih di kabupaten Bogor. Penentuan konsentrasi BTl' pada produk, menggunakan metode estimasi konsentrasi BTP tertinggi yang diijinka!1 dalarn peraturan nasional (Permenkes No. 722/Menkes/Per/IXl1988) atau disebut level nasional dan GSFA (General Standard/or Food Additives) atau disebut level GSF A. Bahan pangan yang dikonsurnsi responden SKP2003 dikelompokkan dalam 16 kategori utama dan 69 sub-kategori pangan GSF A dan digunakan sebagai database pangan dalam penggunaan program (software) FACNEA (Food Additive, Contaminant and Nutrition Exposure Assessment). Keluaran program FACNEA yang menjadi bahasan utama dalam penelitian ini adalah tingkat konsumsi dan paparan BTl' seluruh responden dan responden anak-anak usia 6 - 12 tahun. Tingkat konsumsi dan paparan benzoat pada level nasional baik seluruh responden maupun kelompok anak-anak bel urn melarnpaui batas aman konsumsinya (JECFA ADI benzoat = 5 mglkg BB hari), namun pada level GSFA telah terlampaui oleh pengkonsurnsi tinggi (95th ) yang mencapai 13.48 mg/kg BB per hari (270 %) pada seluruh responden dan pada kelompok anak-anak mencapai 13.01 mglkg BB per hari (260 %). Sub kategori produk yang memberikan kontribusi yang besar terhadap paparan benzoat adalah pasta, mie dan produk sejcnisnya (06.4), roti atau bread dan sCJemsnya (07.1) serta mmuman tidak beralkohol (14.1). Tingkat konsumsi dan paparan sakarin pada level nasional belum me1ampaui nilai AD! sakarin (JECF A AD! sakarin = 5 mglkg BB hari) baik seluruh responden maupun kelompok anak-anak, namun pada level GSFA telah terlampaui pada tingkat konsumsi tinggi (95 tl1 ) yaitu 9.12 mglkg BB per hari (182 %). Rata-rata tingkat konsumsi dan paparan sakarin pada kclompok anak-anak lebih besar daripada seluruh responden baik pada level nasional maupun level GSFA. Evaluasi peraturan penggunaan sakarin GSFA disarankan perlu dilakukan pada sub kategori es yang dapat dimakan termasuk sherbet dan shorbet (03.0) dan minuman tidak beralkohol (14.1). Tingkat konsumsi dan paparan siklamat pada level nasional ternyata lebih besar dari pada level GSF A dan telah melampaui nilai AD! siklamat (JECF A AD! siklamat = 5 mg/kg BB hari). Paparan tinggi (95th ) pada level nasional mencapai 33.41 mglkg BB per hari (304 %) dan pada kelompok anak-anak 34.64 mg/kg BB per hari (315 %). Evaluasi peraturan nasional penggunaan siklamat disarankan perl u di lakukan pada kategori es yang dapat dimakan termasuk sherbet dan shorbet (03.0) dan minuman tidak beralkohol (14.1). Rata-rata tingkat konsumsi dan paparan pewarna pada level nasional belum melampaui nilai AD! masing-masing pewama. Tingkat paparan tinggi (951h ) seluruh responden yang me1ampaui batas aman konsumsinya hanya Ponceau 4R (JECFA AD! Ponceau 4R = 0.125 mg/kg BB hari) yaitu 0.47 mg/kg BB per hari (373 %) dan Erythrosine (JECFAAD! Erythrosine = 0.1 mglkg BB hari) yaitu- 0.14 mg/kg BB per hari (139 %), sedangkan pada kelompok anak-anak untuk Ponceau 4R mencapai 0.42 mg/kg BB per hari (333 %) dan Erythrosine 0.45 mg/kg BB per hari (446 %). Pada level GSFA hampir semua pewarna melampaui nilai ADI-nya schingga diperlukan evaluasi tingkat penggunaan pewarna tersebut pada prod uk. Sub katcgori produk yang mcmberikan kontribusi besar terhadap paparan pewama baik pad a level nasional maupun GSF A antara lain es yang dapat dimakan termasuk sherbet dan shorbet (03.0), buah segar dan olahan (04.1), pasta dan mie dan prod uk sejenisnya (06.4), makanan pencuci mulut berbahan dasar sereal dan pati (06.5), roti atau bread dan sejenisnya (07.1), produk fine bakery misal cookies cakes pie dan donat (07.2), minuman tidak beralkohol (14.1), snack (15.1) dan kacang olahan (15.2). Kajian ini merupakan salah satu metode untuk memperkirakan tingkat konsumsi dan paparan BTP oleh karena itu untuk mendapat perkiraan (estimasi) paparan yang lebih akurat maka hasil kajian ini perlu dibandingkan dengan metode kajian paparan BTP lainnya misalnya Total Diet Study (WHO, 1985). Pada kajian paparan BTP selanjutnya diperlukan perbaikan metode-metode dalam survei konsumsi pangan misalnya perbaikan teknik pemilihan responden, metode pengambilan data konsumsi pangan responden, software FACNEA dan kategorisasi pangan GSF A.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKajian Paparan Bahan Tambahan Pangan Berdasarkan Data Konsumsi Pangan Individu di Kabupaten Bogorid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record