Sensory Optimization of Chocolate Bar Products from XYZ Industry using CATA, RATA, and JAR Methods

Abstract

Indonesia is a major player in the global cocoa production and export industry, yet domestic chocolate consumption remains low, averaging only 0.10 kg per person per year compared to higher consumption rates in Europe. This low consumption is attributed to subpar chocolate products and the consumer perception that chocolate is an unhealthy food associated with obesity. XYZ industry, based in Magelang Regency, Central Java, aims to support local cocoa farmers and produce healthier, vegan chocolate bars with functional benefits. However, their current chocolate bar products do not consistently meet consumer taste preferences, despite their health advantages. Sensory evaluation was conducted on 12 chocolate bar products using Check-All-That-Apply (CATA), Rate-All-That-Apply (RATA), and Just-About-Right (JAR) methods to understand consumer perceptions and preferences. CATA identified Solid Energy Chocolate as the ideal product due to its nutty and cereal attributes. RATA analysis provided detailed sensory profiles, revealing that Sea Salt & Almond, Lactation Chocolate, and Solid Energy were most preferred by consumers. JAR method results indicated that the majority of attributes in the Solid Energy Chocolate variant were considered “too little,” but the results were inconclusive due to panelist misinterpretation of intensity scales. Sensory optimization needs to be performed on 6 chocolate bar variants that has the percentage of consumer’s satisfaction low, to better meet consumer preferences.

Indonesia adalah pemain utama dalam industri produksi dan ekspor kakao global, namun konsumsi cokelat domestik tetap rendah, rata-rata hanya 0.10 kg per orang per tahun dibandingkan dengan tingkat konsumsi yang lebih tinggi di Eropa. Konsumsi yang rendah ini disebabkan oleh produk cokelat yang kurang memadai dan persepsi konsumen bahwa cokelat adalah makanan tidak sehat yang berkaitan dengan obesitas. Industri XYZ, yang berbasis di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, bertujuan untuk mendukung petani kakao lokal dan memproduksi cokelat batangan yang lebih sehat, vegan, dan memberikan manfaat fungsional. Namun, produk cokelat batangan mereka saat ini tidak secara konsisten memenuhi preferensi rasa konsumen, meskipun memiliki keunggulan kesehatan. Evaluasi sensori dilakukan pada 12 produk cokelat batangan menggunakan metode Check-All-That-Apply (CATA), Rate-All-That-Apply (RATA), dan Just-About-Right (JAR) untuk memahami persepsi dan preferensi konsumen. CATA mengidentifikasi Solid Energy Chocolate sebagai produk ideal karena atributnya yang nutty dan sereal. Analisis RATA memberikan profil sensori yang mendetail, mengungkapkan bahwa varian Sea Salt & Almond, Lactation Chocolate, dan Solid Energy adalah yang paling disukai oleh konsumen. Hasil metode JAR menunjukkan bahwa mayoritas atribut pada varian Solid Energy Chocolate dianggap “terlalu sedikit,” namun hasil ini tidak konklusif karena kesalahan interpretasi intensitas oleh panelis. Optimalisasi sensori dirasa perlu dilakukan pada 6 varian cokelat batangan yang memiliki persentase kepuasan konsumen rendah, agar dapat memenuhi preferensi konsumen.