Mutu mikrobiologis minuman jajanan kantin di tiga sekolah wilayah Bogor
View/ Open
Date
2002Author
Anita, Nita
Rahayu, Winiati Pudji
Nurwitri, CC
Metadata
Show full item recordAbstract
Pangan merupakan kebutuhan dasar dan sangat esensial dalam kehidupan manusia. Sekarang ini perhatian utama konsumen tertuju pada masalah keamanan pangan. Walaupun makanan itu menarik, enak cita-rasanya serta tinggi nilai gizinya, tetapi jika tidak aman dikonsumsi, maka praktis tidak ada nilainya sama sekali. Masalah keamanan pangan banyak ditimbulkan akibat kondisi higiene dan sanitasi yang rendah sehingga mengakibatkan kontaminasi bahan pangan baik pada makanan maupun minuman yang dijual di pinggir jalan, di warung-warung atau dibuat di rumah penduduk.
Pada penelitian ini telah diuji mutu mikrobiologis minuman jajanan yang dijual di kantin sekolah A, B dan C. Minuman jajanan diambil sebagai sampel, sebab minuman jajanan merupakan jajanan yang masih dinilai relatif kurang bersih oleh kebanyakan orang. Sebagian besar minuman jajanan disajikan dalam keadaan dingin. Faktor-faktor seperti mikroba awal bahan baku, es batu yang ditambahkan, air, peralatan, pekerja dan lingkungan sekitar termasuk lantai juga mempengaruhi jumlah mikroba dalam minuman jajanan.
Analisis kuantitatif yang dilakukan untuk menentukan mutu mikrobiologis minuman jajanan adalah uji total mikroba, total bakteri psikrofilik, total Staphylococcus sp. dan total kapang-kamir. Jumlah mikroba tersebut dihitung berdasarkan Standard Plate Count. Sedangkan analisis kualitatif yang dilakukan adalah uji bakteri E. coli dan bakteri enteropatogenik (Salmonella-Shigella dan V. cholerae).
Berdasarkan hasil pengamatan diantara ketiga kantin, secara keseluruhan (kuantitatif maupun kualitatif) sampel es batu yang relatif aman terdapat pada kantin B dan yang relatif tidak aman terdapat pada kantin A dan C. Sampel es teh manis yang terdapat pada kantin A dan B relatif kurang aman untuk dikonsumsi, sedangkan sampel es kelapa yang terdapat di kantin B dan C relatif tidak aman untuk dikonsumsi.
Hasil uji koliform menunjukkan bahwa sampel es batu, es teh manis dan es kelapa tidak terkontaminasi oleh bakteri E. coli. Berdasarkan uji kualitatif bakteri enteropatogenik, mikroba yang ditemukan adalah bakteri Salmonella paratyphi A dengan frekuensi sebesar 50% pada sampel es batu di kantin sekolah A dan es kelapa di kantin sekolah B. Sedangkan bakteri Vibrio cholerae tidak ditemukan pada ketiga sampel di ketiga kantin. ...