Pengaruh tahap proses fermentasi bungkil kacang tanah oleh R. oligosporus terhadap kandungan aflatoksin
Abstract
Aflatoksin merupakan senyawa beracun hasil metabolisme sekunder yang dihasilkan oleh kapang Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus yang banyak mengkontaminasi berbagai jenis bahan pangan terutama jagung, kacang tanah, biji kapas dan biji-bijian lain. Toksin ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan terjadinya kanker hati.
Hasil olahan kacang tanah yang paling banyak terkonta- minasi oleh aflatoksin adalah bungkil kacang tanah. Pengo- lahan bungkil kacang tanah menjadi oncom dapat menurunkan kandungan aflatoksin asalnya.
Dalam penelitian ini bungkil kacang tanah diolah menja- di oncom hitam dengan menggunakan kapang R. oligosporus. Ada tiga taraf perlakuan yaitu tanpa kontaminasi A. flavus, kontaminasi A. flavus pada bungkil mentah sebelum diproses, dan kontaminasi A. flavus pada saat inokulasi R. oligospo- rus.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kontaminasi A. flavus pada awal proses akan meningkatkan kandungan aflatok- s'in pada bahan, sedangkan kontaminasi A. flavus pada saat inokulasi R. oligosporus tidak menunjukkan peningkatan kandungan aflatoksin yang nyata.
Pada ketiga taraf, proses perendaman menurunkan kandun- gan aflatoksin rata-rata menjadi 37.77% dari kandungan semula, sedangkan kandungan aflatoksin pada contoh akhir rata-rata menjadi 24.36% dari kandungan semula.