Quality Control Analysis of Frozen Shrimp Nuggets Using Statistical Approach
Abstract
PT XYZ memiliki beberapa produk pangan olahan beku yang diproduksi dalam skala besar. Nugget udang merupakan produk utama yang diproduksi oleh PT XYZ. Namun, terdapat permasalahan pada produksi nugget udang yang menyebabkan banyak produk yang ditolak/cacat. Kategori produk nugget udang yang ditolak adalah produk botak, produk jatuh, dan produk berukuran kecil (tidak sesuai standar perusahaan). Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses produksi nugget udang beku, mengkaji pengendalian mutu pada keseluruhan proses, mengidentifikasi potensi penyebab yang mempengaruhi mutu produk, dan mengetahui apakah proses pengendalian mutu berjalan terkendali atau tidak. Metode yang digunakan dalam menganalisis implementasi kontrol mutu di perusahaan adalah Statistical Quality Control (SQC) dengan 3 alat bantu yaitu diagram pareto, diagram sebab-akibat (diagram tulang ikan) dan bagan kendali. Produksi nugget udang dilakukan secara semi-otomatis yang terdiri dari tahapan pembuatan adonan, pembuatan egg-based skin, penggulungan adonan, pemanasan (steam), pemotongan, breading, freezing, dan pengemasan. Data cacat produk diperoleh setelah tahap pembekuan di mesin IQF. Hasil analisis menggunakan diagram Pareto menunjukkan bahwa jenis cacat terbesar yang direkam selama 4 bulan pada periode September – Desember 2023 (85 hari) adalah jenis produk botak dengan persentase 47%, produk jatuh 32%, dan produk botak 21%. Persentase produk cacat pada diagram pareto adalah persentase dari data total produk cacat. Berdasarkan hasil analisa menggunakan diagram sebab akibat terdapat 4 faktor penyebab terjadinya cacat yaitu berdasarkan faktor manusia, metode, lingkungan dan mesin. Berdasarkan analisa menggunakan bagan kendali, hasil menunjukan bahwa cacat produk jenis botak, jatuh, dan ukuran kecil, semuanya dalam kondisi terkendali karena proporsi cacat yang diamati masih dalam kisaran batas atas dan batas bawah kritis. Namun, tindakan perbaikan tetap diperlukan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan menurunkan angka reject. Solusi yang disusun untuk mengatasi permasalahan dalam produksi nugget udang dilakukan melalui brainstorming antara peneliti, divisi produksi dan divisi QC. PT XYZ has several frozen food products which are produced on a large scale. Shrimp nuggets are the main product produced by PT XYZ. However, there are problems with shrimp nugget production which causes many products to be rejected. The categories of shrimp nugget products that are rejected are bald products, fallen products, and small-sized products (not according to company standards). This research aimed to understand the frozen shrimp nugget production process, examine quality control throughout the process, identify potential causes that affect product quality, and find out whether the quality control process is under control or not. The method used to analyze the implementation of quality control in the company was Statistical Quality Control (SQC) with 3 tools, namely Pareto diagrams, cause-and-effect diagrams (fishbone diagrams), and control chart. Shrimp nugget production is carried out semi-automatically, consisting of the stages of making dough, making egg-based skin, rolling dough, heating (steam), cutting, breading, freezing, and packaging. Product defect data was obtained after the freezing stage in the IQF machine. The results of the analysis using the Pareto diagram showed that the largest type of defect recorded during the 4 months in the period September – December 2023 (85 days) was bald products with a percentage of 47%, fallen products 32%, and bald products 21%. The reject percentage in the Pareto diagram is the percentage of total rejected product data. Based on the results of the analysis using a cause and effect diagram, there are 4 factors that cause defects, namely based on human factors, methods, environment and machines. Based on analysis using a control chart, the results show that product defects such as balding, falling and small sizes are all in controlled conditions because the proportion of defects observed is still within the range of the critical upper and lower limits. However, corrective action is still needed to increase production efficiency and reduce reject rates. Solutions prepared to overcome problems in shrimp nugget production were carried out through brainstorming between researchers, production divisions and QC divisions.