Show simple item record

dc.contributor.advisorDan, Djiteng Roedjito D.
dc.contributor.authorAstuti, Trina
dc.date.accessioned2024-04-24T02:47:44Z
dc.date.available2024-04-24T02:47:44Z
dc.date.issued1987
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147156
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mempelajari kaitan antara konsumsi energi dan protein dengan angka harapan hidup, serta kaitan antara harapan hidup dengan angka kematian bayi dan anak, angka melek huruf dan pengeluaran total per kapita per bulan. Tujuan lain adalah mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap angka harapan hidup di masing- masing propinsi dan distribusi konsumsi energi dan protein pada 40 persen penduduk berpenghasilan rendah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi data konsumsi energi dan protein, angka melek huruf, serta pengeluaran total. Data tersebut diperoleh dari data Susenas tahun 1978, 1980, 1981 dan 1984; "Print out" Sensus penduduk tahun 1980 dan Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) tahun 1985. Penelitian ini mengambil data dari enam propinsi di Indonesia yaitu DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Barat (Jabar), Sulawesi Selatan (Sulsel), Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Pengolahan data setelah tabulasi adalah analisis dengan uji regresi dan korelasi linier sederhana. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap angka harapan hidup digunakan rumus regresi multipel linier. Uji T untuk mengetahui perbedaan masing-masing variabel di kota dan di desa. Untuk mengetahui daerah yang terbaik ditinjau dari harapan hidup penduduk, konsumsi energi dan protein, angka kematian bayi dan anak, serta angka melek huruf dan pengeluaran total di antara enam propinsi tersebut, digunakan ANOVA. Penentuan konsumsi energi dan protein pada penduduk berpenghasilan rendah dengan rumus Dacile. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi energi dan protein penduduk enam propinsi rata-rata 1960 Kalori dan 48,0 gram per kapita per hari. Konsumsi penduduk kota dan desa tidak jauh berbeda. Penduduk enam propinsi mempunyai angka harapan hidup waktu lahir 56,82 tahun dan harapan hidup pada usia satu tahun 60,40 tahun. Propinsi dengan angka harapan hidup tertinggi di DIY dan terendah di NTB…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcHubungan konsumsi energi dan protein dengan harapan hidup penduduk enam propinsi di Indonesiaid
dc.titleHubungan konsumsi energi dan protein dengan harapan hidup penduduk enam propinsi di Indonesiaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record