Show simple item record

dc.contributor.advisorPangestu, Bambang
dc.contributor.advisorMansjoer, Sri Supraptini
dc.contributor.authorLumowa, Agung Tribowo
dc.date.accessioned2024-04-18T01:33:25Z
dc.date.available2024-04-18T01:33:25Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146157
dc.description.abstractKebutuhan terhadap jangkrik di pasaran masih cukup tinggi sebab jangkrik diyakini cocok sebagai pakan burung berkicau dan ikan arwana. Kemunculan jangkrik di alam bersifat musiman sehingga tidak akan tercukupi bila hanya mengandalkan dari tangkapan alam saja. Untuk itu perlu suatu usaha budidaya jangkrik secara kontinyu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai Juni 2000 di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Ternak, Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, IPB. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pertumbuhan tiga jenis jangkrik lokal yaitu jangkrik Kalung (Gryllus bimaculatus), jangkrik Cliring (Gryllus mitratus), dan jangkrik Cendawang (Gryllus testaceus) pada pemberian pakan yang berbeda kadar proteinnya. Peubah yang diamati adalah bobot badan mingguan, pertambahan bobot badan mingguan, konsumsi pakan, dan konversi pakan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan tiga jumlah ulangan. Faktor pertama jenis jangkrik (tiga jenis) dan faktor kedua adalah pakan jangkrik dengan dua taraf yaitu pakan ayam berkadar protein 16-18% dan 20-22%. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Tukey's. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jangkrik Kalung mengalami dewasa kelamin dan pertumbuhan yang paling cepat, namun mempunyai bobot badan dewasa yang paling rendah. Jangkrik Cliring dewasa kelamin, pertumbuhan, dan bobot badan dewasanya berada diantara jangkrik Cendawang dan jangkrik Kalung. Jangkrik Cendawang mengalami dewasa kelamin dan pertumbuhan yang paling lambat, namun mempunyai bobot badan dewasa yang paling besar. Jangkrik Cendawang paling efisien dalam menggunakan pakan dibanding jangkrik Cliring dan jangkrik Kalung, sedangkan jangkrik Cliring lebih efisien dalam menggunakan pakan dibanding jangkrik Kalung. Pemberian pakan berkadar protein 20-22% menghasilkan produksi yang lebih baik dibanding pakan berkadar protein 16-18%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimals Productionid
dc.subject.ddcCricketsid
dc.titlePertumbuhan tiga jenis jangkrik lokal (kalung, cliring, dan cendawang) dengan pakan yang berbedaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record