dc.description.abstract | Salah satu kekurangan kacang-kacangan sebagai sumber protein adalah kekurangan asam amino bersulfur yaitu metionin dan sistin serta adanya senyawa antinu- trisi yang menghambat ketersediaan protein itu sendiri. Pada penelitian ini dilakukan berbagai cara pembuatan tepung kacang hijau dengan perlakuan perkecambahan 3, 6,9 dan 12 jam, perebusan 10, 15, 20 dan 25 menit, serta penyangraian 0, 5, 10, 15 dan 20 menit, untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kandungan gizi dan antinutrisi tepung kacang hijau tersebut.
Perlakuan perkecambahan, perebusan dan penyangrai- an pada pembuatan tepung kacang hijau mempengaruhi kandungan gizi dan antinutrisi tepung kacang hijau.
Perlakuan perkecambahan menyebabkan peningkatan kadar abu, kalsium, fosfor dan protein dengan bertam- bahnya waktu perkecambahan, tetapi menurunkan daya cerna protein in vitro serta meningkatkan dan menurun- kan kadar metionin tergantung kepada lama perkecam- bahan. Perkecambahan menyebabkan penurunan kadar tanin, asam fitat dan aktifitas antitripsin.
Perlakuan perebusan menyebabkan penurunan kadar abu, kalsium dan fosfor dan meningkatkan kadar protein dan daya cerna protein in vitro. Kadar metionin me- ningkat pada perlakuan perebusan 10 menit dan menurun pada perlakuan perebusan lebih lama. Perlakuan perebu- san menyebabkan penurunan tanin, asam fitat dan anti- tripsin... | id |