Show simple item record

dc.contributor.advisorRahayu, Winiati Pudji
dc.contributor.advisorAffandi Erwin
dc.contributor.authorRumin
dc.date.accessioned2024-03-22T02:24:30Z
dc.date.available2024-03-22T02:24:30Z
dc.date.issued1994
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/142942
dc.description.abstractEmpat masalah gizi utama di Indonesia adalah kurang kalori protein, defisiensi vitamin A, anemia zat gizi dan gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI). Jenis anemia zat gizi diantaranya adalah kekurangan zat gizi besi dan defisiensi vitamin B12 (Muhilal et al, 1988). Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan pernicious anemia (Winarno et al, 1985). Vitamin B12 hanya terdapat dalam pangan hewani (hati, daging dan susu), jarang terdapat dalam pangan nabati. Vitamin ini disintesa oleh mikroba dalam saluran pencernaan hewan dan diserap kedalam aliran darah. Pola konsumsi masyarakat pedesaan Indonesia masih banyak bertumpu pada beras dan kedelai, bahan pangan nabati. Tempe adalah salah satu produk pangan tradisional Indonesia dan yang dikenal luas adalah tempe kedelai. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh penyimpanan laru campuran Rhizopus oligosporus dan Citrobacter freudii terhadap produksi vitamin B12 dalam tempe kedelaiid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record