fortifikasi zat besi pada bumbu rempah mie instan rasa kari dan kimlo dalam rangka penanggulangan masalah anemi gizi besi di Indonesia
Abstract
Dalam penelitian ini dipelajari kandungan senyawa anti nutrisi (asam fitat, tanin, dan asam oksalat), total besi dan ketersediaan zat besi alami di dalam campuran bumbu-bumbu rempah dengan citarasa kari dan kimlo, serta fortifikasi zat besi fero sulfat heptahidrat dan fero fumarat ke dalam bumbu rempah tersebut.
Penelitian ini terbagi dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah proses pembuatan dan formulasi bumbu rempah dengan citarasa kari dan kimlo, serta analisis kandungan senyawa anti nutrisi, total besi dan ketersediaan zat besi alami. Tahap kedua adalah tahap pemilihan konsentrasi terbaik fero sulfat maupun fero fumarat yang difortifikasikan berdasarkan uji organoleptik. Sedangkan pada tahap terakhir diamati pengaruh penyimpanan dan jenis zat besi yang difortifikasikan terhadap ketersediaan zat besi selama 1.5 bulan. Pengamatan dilakukan setiap dua minggu.
Hasil analisis pada tahap pertama menunjukkan bahwa dengan kadar air sebesar 4.90%, kandungan senyawa anti nutrisi baik asam fitat, tanin, maupun asam oksalat pada bumbu kari berturut-turut 1.74% (BK), 0.74% (BK), dan 0.65% (BK) lebih tinggi bila dibandingkan dengan bumbu kimlo. Dengan kadar air sebesar 9.23%, bumbu kimlo mengandung 0.79% (BK) asam fitat, 0.54% (BK) tanin, dan 0.21% (BK) asam oksalat. Sebaliknya kadar zat besi total pada bumbu kimlo 0.06% (BK), lebih besar daripada bumbu kari (0.02% BK). Jumlah zat besi yang tersedia pada kedua bumbu tidak terukur....