Show simple item record

dc.contributor.advisorWijandi, Soesarsono
dc.contributor.advisorSaid, E. Gumbira
dc.contributor.authorSubchan, Muhammad
dc.date.accessioned2024-03-15T03:31:21Z
dc.date.available2024-03-15T03:31:21Z
dc.date.issued1995
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141916
dc.description.abstractSebagai hasil kemajuan peradaban manusia, selain memberikan keuntungan dan kesejahteraan industri juga menimbulkan dampak negatif berupa pencemaran lingkungan. Pencemaran mengakibatkan kerusakan lingkungan perairan sungai maupun perairan laut. Kerusakan tersebut menimbulkan berbagai kontaminan di dalam air yang dapat memusnahkan berbagai biota akuatik yang berperan sebagai penyeimbang ekosistem air. Untuk menghindari tercemarnya perairan sungai maupun laut, beberapa industri melakukan penanganan limbah cair (wastewater treatment), sehingga limbah cair yang dibuang telah memenuhi syarat yang telah ditetapkan. Pemantauan kualitas air sebaiknya tidak hanya menggunakan baku mutu air yang berdasarkan parameter fisika dan kimia saja, melainkan digunakan juga baku mutu air indeks biotik sebagaimana telah banyak dilakukan di negara-negara maju, salah satunya adalah digunakannya artemia (Artemia salina) sebagai parameter indeks biotik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan daya racun (toksisitas) polutan limbah agroindustri dan limbah domestik dengan menggunakan zooplankton artemia (Artemia salina) sebagai organisme indikator. Nilai toksisitas polutan dinyatakan sebagai LC50 (konsentrasi yang mematikan 50 persen populasi artemia) dengan waktu pemaparan selama 24 jam. Toksikan yang ditentukan nilai toksisitasnya adalah kromium, sianida, diazinon, dan limbah domestik PD. PAL JAYA. Kontrol kualitas air yang diamati adalah pH, suhu, oksigen terlarut (DO), dan salinitas. Nilai LC50 24 jam yang diperoleh untuk toksikan kromium adalah 6.02 ppm, sianida 0.54 ppm, diazinon 0.056 ppm, dan limbah domestik PD. PAL JAYA 20.11 persen. Kontrol pH untuk kromium adalah 7.627.95, sianida 8.13- 8.19, diazinon 8.168.21, dan limbah domestik PD. PAL JAYA 7.588.14. Kontrol suhu untuk toksikan kromium adalah 27.1 28.1°C, sianida 27.0 - 28.9°C, diazinon 27.7 29.0°C, dan limbah domestik PD. PAL JAYA 26.97- 28.96°C. Kontrol oksigen terlarut (DO) untuk toksikan kromium adalah 3.93- 5.90 ppm, sianida 4.85 5.52 ppm, diazinon 4.43 5.93 ppm, dan limbah domestik PD. PAL JAYA 4.15 5.6 ppm. Kontrol salinitas untuk toksikan kromium adalah 33 permil, sianida 35 permil, diazinon 35 permil, dan limbah domestik PD. PAL JAYA 20.3333 permil. Semua kontrol berada pada selang kualitas air untuk kelangsungan hidup artemia.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePenggunaan Artemia(Artemia salina) sebagai organisme indikator toksisitas polutan beberapa limbah agroindustri dan limbah domestikid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record