Ekstraksi dan karakterisasi pektin dari jerami nangka(Artocarpus heterophyllus LmK
Abstract
Nangka (Artocarpus heterophyllus Lmk) adalah salah satu jenis tanaman tropis yang terdapat dalam jumlah yang cukup banyak di Indonesia. Selain dikonsumsi dalam bentuk segar, nangka juga telah diolah dengan cara pengalengan dan pembotolan dalam bentuk sari buah atau diolah menjadi jeli, dodol, nectar, wajik, dan lain-lain.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengekstraksi dan mengkarakterisasi pektin yang merupakan hasil pemanfaatan dari jerami buah nangka. Adapun karakterisasi pektin meliputi kadar air, kadar abu, berat ekivalen, kandungan metoksil, kandungan asam anhidrogalakturonat (AAG), derajat esterifikasi (DE), pH, viskositas, grade pektin, kekerasan dan kekuatan gel dan setting time.
Dari hasil ekstraksi pektin menggunakan metode ekstraksi panas, didapatkan bahwa rendemen tertinggi terdapat pada jerami segar dengan rendemen 3.26%, kemudian jerami nangka yang dikeringkan dengan oven sebesar 2.74% dan terakhir adalah jerami nangka yang dikeringkan dengan penjemuran sebesar 2.59%. Hasil analisis menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan terhadap jerami nangka tidak nyata menunjukkan perbedaan.
Dari hasil percobaan ini diketahui bahwa pektin dari jerami nangka (Artocarpus heterophyllus Lmk) mempunyai karakteristik sebagai pektin jenis rapid set, dengan waktu setting kurang dari 60 detik. Pektin ini juga termasuk jenis pektin metoksil tinggi (high methoxyl pectin) dengan derajat esterifikasi (DE) berkisar antara 73-77%. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa grade pektin sangat ditentukan oleh derajat esterifikasinya dan berat molekul pektin. Grade pektin jerami nangka segar menunjukkan nilai yang tertinggi (251) dan menurun pada pektin jerami nangka yang dikeringkan dengan penjemuran dan oven (241 dan 218). Grade pektin yang semakin tinggi, menunjukkan mutu gel pektin yang semakin tinggi.
Kualitas dan nilai guna pektin dalam hal ini pektin metoksil tinggi, ditentukan oleh grade pektin, dimana grade pektin yaitu jumlah gula yang dibutuhkan oleh satu bagian pektin untuk menghasilkan gel dengan kekuatan standar.