Pengaruh penambahan asam asetat terhadap mutu yoghurt
View/ Open
Date
1996Author
Alwani, John
Satiawihardja, Budiatman
Puspitasari, Ni Luh
Metadata
Show full item recordAbstract
Yoghurt merupakan salah satu minuman produk fermentasi susu yang telah dikenal luas di berbagai negara termasuk Indonesia. Yoghurt berpotensi untuk dikembangkan sebagai komoditas perdagangan karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang makin meningkat yang berpengaruh terhadap peningkatan produksi dan konsumsi susu serta produk olahannya, dan juga manfaat yoghurt ini dari segi kesehatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari cara peningkatan kualitas yoghurt, khususnya mutu cita-rasa dan aromanya, dengan cara penambahan senyawa prekursor ke dalam bahan baku susu. Perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini adalah penambahan asam asetat sebesar 0 (kontrol), 25, 50 dan 75 ppm. Sewaktu diaplikasikan ke produk akhir, inokulum (starter) dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu L. bulgaricus, S. thermophilus dan kultur campurannya (perbandingan 1:1).
Parameter yang diamati meliputi pH dan total asam untuk seleksi kuktur, total bakteri dan kadar asetaldehida untuk kurva pertumbuhan dan kurva sintesis asetaldehida, serta kadar asetaldehida dan mutu organoleptik berupa rasa dan aroma untuk yoghurt.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kultur starter terbaik untuk pembuatan yoghurt adalah L. bulgaricus dari hasil isolat yoghurt merk "Y" produksi Australia yang menghasilkan pH 5,0 dan total asam 0,86 persen, serta S. thermophilus kultur murni dari Mikrobiologi, Fateta UGM yang menghasilkan pH 5,15 dan total asam 0,73 persen. Waktu inkubasi optimal bagi pertumbuhan bakteri yoghurt dan pembentukan senyawa flavor yoghurt (asetaldehida) adalah 6 jam.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penambahan asam asetat cenderung meningkatkan jumlah asetaldehida yang dihasilkan bakteri bila ditumbuhkan pada media sintetik, sedangkan pada media susu cenderung menurunkan jumlah asetaldehida. Penambahan asam asetat tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan mutu organoleptik dari produk akhir dari masing-masing kelompok bakteri.