View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agricultural Technology
      • UT - Food Science and Technology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agricultural Technology
      • UT - Food Science and Technology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Pembuatan makanan sapihan dari beras dan kedelai dengan suplementasi kacang gude (Cajanus cajan)

      Thumbnail
      View/Open
      Full text (17.17Mb)
      Date
      1989
      Author
      Soelistijo, Kawahjo Adi
      Damardjati, D. S.
      Wirakartakusumah, A.
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Makanana sapihan merupakan bahan makanan yang diberikan kepada anak di atas 6 bulan, biasanya diberikan sebagai pelengkap ASI atau PASI. Makanaan sapihan dibuat dari campuran beberapa bahan makanan dalam perbandingan tertentu yang kadar gizinya tinggi. Makanan sapihan paling tidak harus mengandung protein sebesar 20 persen dengan nilai NPUnya minimal 60 dan PER tidak kurang dari 2.1. Makanan sapihan dalam penelitian ini di buat dari beras dan kedelai yang disuplementasi dengan kacang gude (Cajanus cajan) dengan menggunakan metode pengolahan sangrai. Perlakuan yang digunakan adalah jenis. gude yang meliputi gude kuning dan gude hitam, jumlah penambahan gude yaitu sebanyak 15 dan 30 persen, serta cara pengolahan sangrai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari sifat-sifat fisik, gizi, mikrobiologi dan sifat-sifat amilografi serta mutu organoleptik dari produk yang dihasilkan dengan metode pengolahan sangrai. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pengolahan tepung BMC dengan metode sangrai akan memperbaiki densitas Kamba (kontrol; 0.46; sangrai: 053 g/ml) mutu mikrobiologi (k: 2.3 x 105, s: 1.05 X 105 dan tekstur bubur (setelah dingin) yang ditunjukkan dengan penurunan nilai setback viskosity (k: 211, s:170.08 BU), tetapi akan menurunkan derajat putih tepung (k:67.07, s: 59.02 persen), menyebabkan bubur lebih sulit dimasak, yang diperlihatkan dengan kenaikan suhu gelatinisasi (k: 77.55, S: 80.28 °C) dan, menurunkan daya cerna protein in vitro (k: 80.30, s: 77.48 persen). Sedangkan daya serap air, kandungan proksimat dan sifat organoleptik tidak dipengaruhi oleh penyangraian. Penambahan gude kuning jika dibandingkan dengan gude hitam menyebabkan tepung BMC mempunyai derajat putih yang lebih tinggi (GH: 62.86, GK: 63.23 persen) daya cerna protein yang lebih baik (GH: 77.88, GK: 79.91 persen), lebih…dst
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141375
      Collections
      • UT - Food Science and Technology [3619]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository