Show simple item record

dc.contributor.advisorMuchtadi, Deddy
dc.contributor.advisorAstawan, Made
dc.contributor.authorHermawan, Dedi
dc.date.accessioned2024-02-28T02:43:34Z
dc.date.available2024-02-28T02:43:34Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140275
dc.description.abstractPeningkatan kualitas sumberdaya manusia merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam melanjutkan pembangunan dan menghadapi persaingan di era globalisasi. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia adalah dengan cara meningkatkan status gizi. Status gizi yang baik akan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui peningkatan kemampuan belajar yang berkaitan erat dengan fungsi otak. Otak dapat berfungsi dengan baik apabila mendapatkan zat gizi yang optimal pada masa perkembangannya. Di antara zat gizi yang penting untuk otak adalah lemak dan protein sebagai komponen struktural dan berpengaruh terhadap sistem kerja otak. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh konsumsi sumber minyak (minyak ikan tuna, lemuru dan minyak sawit) dan sumber protein (Tepung Beras Berprotein Tinggi (TBBT) dan kasein) yang berbeda dalam ransum terhadap komposisi asam lemak, asam amino dan sel neuron otak serta kemampuan belajar tikus percobaan. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap I dan tahap II. Penelitian tahap I meliputi pemurnian minyak ikan, pembuatan tepung beras berprotein tinggi (TBBT), pembuatan ransum tikus dan penentuan jenis ransum yang tidak disukai. Penelitian tahap II meliputi pemberian ransum secara pair fed control, pengukuran berat badan tikus, pengukuran kemampuan belajar tikus, pengukuran berat dan volume otak tikus dan histologi jaringan otak. Analisis- analisis yang dilakukan adalah analisis proksimat sumber protein (AOAC, 1990), analasis asam lemak dengan metode GC dan analisis asam amino dengan metode HPLC. Kadar asam lemak bebas minyak ikan lemuru dan tuna setelah dimurnikan menurun masing-masing dari 1.28% dan 4.56% menjadi 0.38% dan 0.53%. Minyak ikan yang telah dimurnikan berwarna lebih jernih. Hasil analisis proksimat TBBT dan kasein menunjukkan bahwa kasein memiliki kadar protein kasar tertinggi. TBBT dan kasein mempunyai kadar lemak yang rendah masing-masing adalah 0.45% dan 0.37%. Analisis proksimat sumber protein penting untuk menentukkan komposisi ransum tikus. Asam amino yang penting untuk perkembangan otak adalah triptofan, tirosin, asam glutamat, asam aspartat, fenilalanin, dan metionin. Kelompok tikus Kasein- Tuna mempunyai kandungan asam amino tirosin dan asam aspartat paling tinggi masing-masing adalah 0.70% dan 1.44%. Kelompok tikus Kasein-Lemuru mempunyai kandungan glisin dan asam glutamat paling tinggi masing-masing adalah 0.74% dan 1.90%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh pemberian sumber minyak dan sumber protein yang berbeda dalam ransum terhadap kemampuan belajar tikus percobaanid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record