Show simple item record

dc.contributor.advisorHariyadi, Purwiyatno
dc.contributor.advisorBudijanto, Slamet
dc.contributor.authorSandra, Helmi
dc.date.accessioned2024-02-21T02:17:16Z
dc.date.available2024-02-21T02:17:16Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139331
dc.description.abstractPeranan asam Imak omega-3 EPA (Eicosapentaenoic Acid) dan DHA (Docosahexaenoic Acid) dalam kesehatan telah banyak diketahui. Banyak hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh EPA dan DHA terhadap perbaikan fungsi imun dan kardiovaskuler (Johnstone dan Hunter, 1987), mencegah terjadinya efek trombosis pada saluran darah (Jensen dan Jensen, 1992), mencegah atherosklerosis (hunter, 1987), dan gangguan kesehatan lainya. Asam lemak ini juga merupakan nutrien yang esensial bagi pertumbuhan otak dan retina mata (Neuringer, 1986). Sumber asam lemak omega-3 yang utama adalah minyak ikan, di samping beberapa mikroorganisme dan algae. Namun karena citarasanya yang amis membuat minyak ikan kurang disukai oleh konsumen. Konsentrat EPA dan DHA dalam bentuk asam lemak bebas memiliki kelemahan, yaitu mudah teroksidasi, sedangkan dalam bentuk metil etil ester, ketersediaan hayatinya rendah. Oleh karena itu dikembangkan konsentrat EPA dan DHA dalam bentuk trigliserida. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari teknik preparasi minyak kelapa yang kaya asam lemak omega-3 dengan metode transesterifikasi asidolisis menggunakan lipase, dan mengetahui kondisi suhu optimum untuk memproduksinya. Tahap awal penelitian ini dilakukan pembuatan konsentrat asam lemak omega- 3 yang terdiri dari dua proses utama, yaitu proses hidrolisis (metode Haagsma, 1985) dan kristalisasi urea (metode Medina, 1992). Pada penelitian utama, minyak kelapa ditransesterifikasikan dengan konsentrat asam lemak omega-3 dan dilakukan penentuan suhu optimum untuk memproduksinya. Konsentrat asam lemak omega-3 yang diperoleh dari 100 gram minyak ikan tuna adalah sebesar 10 gram. konsentrat ini diasidolisiskan terhadap minyak kelapa komersial pada suhu 40°C, 50°C, dan 60°C dengan waktu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 12, 15, dan 18 jam. Hasil asidolisis pada suhu 40°C menunjukkan bahwa jumlah EPA yang terinkorporasi pada minyak kelapa pada waktu optimum 12 jam adalah sebesar 30,24 mg/g, sedangkan DHA adalah sebesar 46,23 mg, sehingga total EPA dan DHA yang terinkorporasi adalah sebesar 76, 47 mg/g. Demikian juga pada suhu 50°C, di mana waktu optimum inkorporasi asam lemak omega-3 pada minyak kelapa tercapai pada waktu 12 jam, di mana EPA yang terinkorporasi adalah sebesar 31,67 mg/g, DHA sebesar 63,04 mg/g, sehingga total EPA dan DHA yang terinkorporasi adalah sebesar 94,71 mg/g. Pada suhu 60°C, waktu inkorporasi optimum tercapai pada waktu 15 jam yang menginkorporasi EPA sebesar 37,03 mg/g, DHA sebesar 75,65 mg/g, sehingga total EPA dan DHA yang terinkorporasi adalah sebesar 112,68mg/g.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleMempelajari proses asidolisis antara minyak kelapa dan konsentrat asam lemak omega-3 menggunakan lipase rhizomucor micheiid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record