Show simple item record

dc.contributor.advisorHariyadi, Purwiyatno
dc.contributor.advisorBudijanto, Slamet
dc.contributor.authorPujiastuti, Neni
dc.date.accessioned2024-02-21T01:40:24Z
dc.date.available2024-02-21T01:40:24Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139286
dc.description.abstractDistilat asam lemak sawit atau PFAD (Palm Fatty Acid Distillate) merupakan produk samping proses penyulingan minyak kelapa sawit. Produk samping tersebut baru digunakan sebagai bahan baku sabun. Dilaporkan bahwa PFAD masih mengandung vitamin E dan asam lemak bebas cukup tinggi, yaitu vitamin E sebesar 0.4 0.8% dan asam lemak bebas sebesar 80% (Gapor, 1992), sehingga PFAD mempunyai prospek yang baik untuk diolah lebih lanjut menghasilkan produk lain yang bernilai ekonomi relatif lebih tinggi. Produk yang mungkin dapat dihasilkan dari PFAD adalah pembuatan emulsifaier melalui reaksi esterifikasi secara enzimatis menggunakan lipase Rhizomucor miehei. Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari metode produksi monoasilgliserol dari PFAD secara enzimatis dengan menggunakan lipase Rhizomucor miehei sebagai katalis melalui reaksi esterifikasi. Penelitian ini dilakukan terdiri dari tahap produksi dan tahap pemisahan endapan (campuran asilgliserol). Sebelum tahap produksi, terlebih dahulu dilakukan analisis asam lemak bebas dari sampel PFAD. Selanjutnya tahap produksi monoasilgliserol dilakukan pada suhu 50 dan 60°C. Tahap berikutnya adalah tahap pemisahan endapan yang meliputi tahap pembentukan endapan MAG dan analisis campuran produk (MAG, DAG, FFA dan TAG). Hasil analisis kandungan asam lemak bebas yang terdapat pada sampel PFAD sebesar 73,85%. Sedangkan sisanya sekitar 26,15 gram sebagai campuran asilgliserol (mono, di dan triasilgliserol). Hasil analisis digunakan untuk menentukan jumlah sampel dan pereaksi dengan perbandingan mol asam lemak bebas gliserol sebesar 1:4. Pada penelitian ini dipergunakan jumlah PFAD sebesar 10 gram sedangkan untuk gliserol sebesar 11 gram. Proses esterifikasi dengan lipase Rhizomucor miehei, diperoleh hasil optimum jumlah campuran asilgliserol (mono, di dan triasilgliserol) dan persentase berat MAG Pada waktu empat jam. Hasil yang diperoleh adalah campuran produk sebesar 4.531 gram dan fraksi MAG sebesar 48,66%. Sebagai kontrol, dilakukan juga reaksi esterifikasi tanpa enzim dengan kondisi yang sama seperti pada esterifikasi enzimatis. Pada proses esterifikasi tanpa enzim tidak diperoleh perbedaan jumlah campuran produk dan perubahan persen berat masing-masing fraksi pada setiap selang waktu reaksi. Setelah diperoleh waktu optimum maka reaksi dilakukan pada suhu 50°C dan 60°C dengan variasi pembentukan endapan pada suhu 5, 10 dan 15°C selama 4 jam. Jumlah produk terbesar diperoleh pada suhu pembentukan endapan 10°C. Namun hal tersebut masih perlu diketahui peningkatan persentase dari masing-masing fraksi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleMempelajari produksi emulasifaier campuran mono-diasilgliserol dari distilat asam lemak sawit menggunakan lipase Rhizomucor micheiid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record