Aktivitas antimikroba ekstrak daun sirih (Piper betle Linn.) terhadap mikroba perusak makanan
Abstract
Sirih (Piper betle Linn.) merupakan tanaman merambat, daunnya berasa pedas dan dapat digunakan sebagai desinfektan, obat batuk, obat jantung, mimisan. keputihan. wasir, gatal-gatal dan lain-lain.
Pada penelitian ini ekstrak daun sirih digunakan sebagai antimikroba terhadap berbagai jenis bakteri. kapang dan kamir perusak makanan seperti Pseudomonas fluorescens, Pseudomonas aeruginosa, Lactobacillus plantarum, Bacillus stearothermophilus. Aspergillus niger. Penicillium rubrum, Candida utilis dan Saccharomyces cerevisiae.
Tahapan penelitian ini meliputi persiapan ekstrak daun sirih, persiapan kultur mikroba uji, seleksi metode ekstraksi daun sirih dan dilanjutkan dengan melihat pengaruh ekstrak daun sirih (konsentrasi dan waktu kontak) terhadap mikroba perusak makanan dengan metode agar difusi sumur dan metode kontak.
Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu ekstraksi dingin (tanpa perebusan) dan ekstraksi panas (dengan perebusan di penangas air pada suhu 100°C selama 1 jam). Kedua ekstrak ini sebelum digunakan untuk analisis terlebih dahulu disterilisasi panas dengan autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit. Dari tahap seleksi metode ektraksi daun sirih, metode ekstraksi panas memiliki aktivitas antimikroba yang lebih tinggi kira-kira dua setengah kali daripada metode ekstraksi dingin. Oleh karena itu untuk tahap selanjutnya ekstrak yang diperoleh dengan ekstraksi panas yang digunakan.
Dari hasil pengujian dengan metode agar difusi sumur terhadap ke delapan mikroba uji, pada konsentrasi 1: 2 terdapat lima mikroba yang terhambat, pada konsentrasi 1: 4 ada empat mikroba yang terhambat sedangkan pada konsentrasi 1:6 hanya 3 mikroba yang terhambat oleh ekstrak panas daun sirih. Pada konsentrasi 1: 2 aktivitas penghambatan (ditunjukkan oleh diameter areal bening disekitar sumur) terbesar adalah terhadap bakteri B. stearothermophilus (3,8 mm), yang disusul secara berturut-turut terhadap P. aeruginosa (3 mm), P. fluorescens (2 mm), A. niger (1 mm) dan C. utilis (1 mm). Sedangkan terhadap L. plantarum, P. rubrum dan S. cerevisiae, ekstrak panas daun sirih tidak menunjukkan aktivitas antimikroba sama sekali.