dc.description.abstract | Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bioavailabilitas mineral kalsium secara in vitro pada beberapa produk sereal sarapan komersial yang difortifikasi dengan kalsium. Tujuan kususnya adalah untuk mengetahui kandungan total kalsium produk sereal sarapan, mengetahui bioavailabilitas kalsium produk sereal sarapan, mengetahui total kalsium tersedia dari produk sereal sarapan, dan menganalisis pengaruh rasio (perbandingan) fosfor dan kalsium dalam produk sereal sarapan terhadap biovailabilitas kalsiumnya.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Gizi II, Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian IPB, Bogor serta Laboratorium Kimia Terpadu IPB, Bogor. Penelitian ini berlangsung dari bulan Mei sampai November 2003.
Sampel penelitian ini adalah produk sereal sarapan komersil yang difortifikasi dengan kalsium. Produk sereal sarapan dipilih berdasarkan asalnya (bahan baku), yaitu Corn Flakes (produksi Nestle) berasal dari jagung, Koko Krunch (produksi Nestle) dari gandum, Cocoa Krispies (produksi Kellog) dari beras, dan Nesvita (produksi Nestle), Vitagen (produksi Plantago Naturale), Quaker (produksi Quaker Products) merupakan campuran dari beberapa jenis sereal. Produk sereal sarapan yang dipilih tersebut tergolong dalam ready-to-eat cereals (sereal sarapan siap makan) dan hot cereals atau quick cooking cereals (sereal sarapan yang untuk mengkonsumsinya hanya tinggal diseduh dengan air panas). Produk ready-to-eat cereals (sereal sarapan siap makan) tersebut yaitu merek Corn Flakes (diproduksi oleh Nestle), merek Koko Krunch (diproduksi oleh Nestle), dan merek Cocoa Krispies (diproduksi oleh Kellogg's). Jenis sereal ini disebut juga makanan sereal. Sedangkan produk hot cereals atau quick cooking cereals (sereal sarapan yang untuk mengkonsumsinya hanya tinggal diseduh dengan air panas) yaitu Nesvita, Vitagen, dan Quaker. Sereal ini sering disebut minuman sereal. Sampel produk ready-to-eat cereal dianalisis bioavailabilitasnya setelah ditambah susu pasteurisasi dan sebelum ditambah susu. Sedangkan sampel produk quick cooking cereal dianalisis dengan tanpa penambahan susu lagi karena sudah terkandung di dalam produknya. Susu cair (pasteurisasi) yang digunakan diperoleh dari Laboratorium Susu, Fakultas Peternakan IPB.
Analisis yang dilakukan terhadap sampel meliputi analisis kadar air, kadar protein metode Semi-Mikro Kjeldahl, kadar fosfor metode Spektrofotometri, total kalsium metode AAS, dan bioavailabilitas kalsium metode in vitro. Analisis dilakukan pada keenam produk sereal sarapan dan susu cair dengan 2 kali ulangan. Untuk mengetahui pengaruh jenis produk sereal sarapan terhadap kandungan protein, kandungan fosfor, total kalsium dan bioavailabilitas kalsium pada berbagai jenis
produk sereal dilakukan analisis sidik ragam, dan kemudian uji lanjut Duncan untuk mengetahui perbedaan kandungan protein, kandungan fosfor, total kalsium .. dst | id |