Show simple item record

dc.contributor.advisorSuhartono, Maggy Thenawidjaja
dc.contributor.authorTanuwidjaja, Fredy
dc.date.accessioned2024-02-19T02:16:06Z
dc.date.available2024-02-19T02:16:06Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138878
dc.description.abstractEnzim merupakan biokatalis yang umumnya berupa protein dan terbagi dalam enam kelas, salah satunya adalah hidrolase. Enzim kitinase merupakan salah satu enzim hidrolase yang dapat mendegradasi senyawa kitin yaitu berupa polimer yang banyak terdapat di alam seperti Crustaceae, serangga dan beberapa jamur. Enzim kitinase yang bersifat tahan panas memiliki beberapa keuntungan dan ini menjadi alasan utama untuk memilih enzim dari bakteri termofil karena stabilitasnya yang tinggi dan resiko kontaminasinya dapat dikurangi. Enzim yang tahan panas umumnya dapat dihasilkan oleh bakteri yang termofil karena lingkungan hidupnya yang ekstrim panas, maka enzim yang dihasilkan juga tahan panas. Untuk itu dilakukan isolasi bakteri termofil yang berasal dari berbagai sumber air panas dan air kawah serta daerah lainnya di Indonesia. Isolasi dilakukan dengan cara menyebar sampel pada media termus modifikasi yang terdiri dari campuran MgSO4.7H2O 0,01%, K2HPO4 0,1%, NaCl 0,1%, (NH4)2SO4 0,7%, ekstrak khamir 0,2%, tripton 0,1% serta koloidal kitin 1%, ditambah agar 2%. Inkubasi dilakukan mulai dari suhu 55°C atau lebih tinggi untuk menyeleksi hanya mikroba termofil yang tumbuh. Isolat yang mampu memecah kitin ditandai dengan terbentuknya halo yaitu areal bening disekitar koloni. Isolat yang dapat memecah kitin selanjutnya digores kembali untuk dimurnikan, lalu disimpan dalam cryobuffer yang terdiri dari 0,5 ml buffer phospat 10 mM, 3,75 ml gliserol dan 20,75 ml H₂O. Isolat-isolat tersebut dipilih yang memiliki aktivitas kitinolitik tinggi dengan cara semikuantitatif berdasarkan indeks kitinolitik (IK) yaitu perbandingan diameter halo dengan diameter koloni. Dari hasil penyebaran sampel didapatkan 31 isolat yang dapat tumbuh pada suhu 55°C, dan 5 isolat yang dapat tumbuh pada suhu 60°C. Dari seluruh isolat tersebut diperoleh 7 isolat yang potensial. Ketujuh isolat tersebut dapat menibentuk halo setelah 1 hari yaitu K29-13, K29-14 dan K29-15 dengan IK 5,0; K29-10, K29-16 dengan IK 4,5; K29-8 dengan IK 4,0 dan K29-7 dengan IK 4,8. Ketujuh isolat tersebut lalu diuji secara kuantitatif dengan metode reduksi kitin. Bakteri yang potensial juga dikarakterisasi awal meliputi bentuk, gram, endospora, dan motilitasnya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleIsolasi dan pemilahan bakteri termofilik penghasil kitinase dari Indonesiaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record