Pengaruh kunyit (curcuma domestica Val.) dalam bumbu gulai terhadap aktivitas antimikroba
View/ Open
Date
1998Author
Wijaya, Rudy
Jenie, Betty Sri Laksmi
Fardiaz, Srikandi
Metadata
Show full item recordAbstract
Bumbu gulai merupakan salah satu masakan tradisional Indonesia yang menggunakan berbagai jenis rempah. Salah satu jenis rempah yang spesifik terdapat dalam bumbu gulai adalah kunyit. Oleh karena itu pengaruh jumlah kunyit (3, 6, dan 9%) dalam bumbu gulai diteliti terhadap aktivitas antimikroba bumbu. Sifat antimikroba bumbu gulai diuji dalam beberapa sistem pangan yaitu ekstrak daging, santan dan campuran ekstrak daging dengan santan. Mikroba uji yang digunakan adalah Bacillus cereus dan flora mikroba pada sistem pangan. Penambahan bumbu gulai dilakukan sebanyak 18% (b.k.) dari sistem pangan yang digunakan.
Pengujian sifat antimikroba dilakukan secara kuantitatif menggunakan metode agar cawan setelah bumbu gulai dikontakkan pada sistem pangan selama 3, 6 dan 24 jam. Jumlah mikroba yang tetap hidup setelah pengujian dihitung berdasarkan Standard Plate Count (SPC), kemudian dinyatakan nilai log N/log No, dimana N, adalah jumlah mikroba setelah waktu kontak t dan No adalah jumlah mikroba awal.
Bumbu gulai mempunyai pH sekitar 4,0, sedangkan campuran bumbu gulai dengan sistem pangan mempunyai nilai pH yang berkisar antara 3,94 - 4,13. Kadar air bumbu gulai dengan konsentrasi kunyit 3, 6 dan 9% berturut-turut adalah 63,73%, 68,22% dan 62,99%.
Konsentrasi kunyit 6 dan 9% mampu menghambat pertumbuhan flora mikroba daging selama 6 jam. Sedangkan konsentrasi kunyit 3% pada waktu kontak 3 jam telah terjadi peningkatan jumlah flora mikroba daging.
Pada santan, penghambatan terhadap pertumbuhan mikroba pada masing- masing konsentrasi kunyit tidak menunjukkan perbedaan. Pola penghambatan yang sama terjadi juga pada medium campuran ekstrak daging dengan santan. Bumbu gulai menunjukkan aktivitas antimikroba tetapi variasi konsentrasi kunyit yang digunakan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Aktivitas antimikroba bumbu gulai ditunjukkan sampai waktu kontak 6 jam.
Pada medium santan steril dan ekstrak daging dengan mikroba uji Bacillus cereus, aktivitas antimikroba terbesar ditunjukkan oleh bumbu gulai dengan konsentrasi kunyit 6%. Sedangkan pada medium campuran ekstrak daging dengan santan yang telah disterilkan, aktivitas antimikroba semakin meningkat dengan meningkatnya konsentrasi kunyit pada bumbu gulai. Di dalam ketiga medium tersebut aktivitas antimikroba ditunjukkan sampai waktu kontak 6 jam.