dc.description.abstract | Serangga merupakan salah satu hama gudang yang menyebabkan kerusakan terbesar. Di Indonesia, kerusakan biji-bijian selama penyimpanan akibat infestasi serangga mencapai 0.2 persen sampai 5.9 persen. Salah satu serangga yang diduga telah tersebar di pulau Jawa adalah Sitophilus zeamais.
Selama ini, pengendalian infestasi serangga pada biji-bijian yang disimpan sering menggunakan insektisida sintetik karena praktis dan efektif. Namun penggunaan insektisida sintetik masih dipertanyakan efeknya terhadap kesehatan pengelola dan konsumen pemakai produk. Untuk itu perlu alternatif penggunaan bahan alami sebagai insektisida karena lebih baik dari segi keamanan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat campuran ekstrak lada hitam dan ekstrak kayu manis terhadap perkembangan serangga Sitophilus zeamais pada media oligidik dan mengetahui beberapa parameter kerusakan beras yang mendapat perlakuan tersebut setelah penyimpanan.
Penelitian ini terdiri dari tahap persiapan dan tahap uji daya insekisida. Tahap persiapan meliputi pembiakan serangga untuk mendapatkan serangga uji yang berumur 7 sampai 15 hari, pembuatan ekstrak lada hitam dan ekstrak kayu manis, pencampuran kedua ekstrak serta pembuatan media oligidik dan media beras kepala pecah kulit. Kadar ekstrak lada hitam yang digunakan dalam media oligidik adalah 0.00; 0.05; 0.10; 0.15 persen (volume/berat formula), sedangkan kadar ekstrak kayu manis yang digunakan adalah 0.0; 0.5; 1.0; 1.5 persen (volume/berat formula). Untuk media beras kepala kadar ekstrak lada hitam yang digunakan adalah 0.00; 0.05; 0.10; 0.15 persen (volume/berat beras kepala), sedangkan kadar ekstrak kayu manisnya adalah 0.0; 0.5; 1.0; 1.5 persen (volume/berat beras kepala). ... | id |