| dc.description.abstract | Tepung terigu merupakan bahan olahan dari gandum (Triticus sp.). Dengan meningkatnya produk olahan yang berasal dari tepung terigu menyebabkan peningkatan permintaan konsumen terhadap tepung terigu tersebut. Untuk dapat diterima dan dikonsumsi, tepung terigu tersebut harus memenuhi syarat-syarat mutu yang sudah ditentukan
Tepung terigu bersifat higroskopis, sehingga mudah sekali untuk rusak. Untuk mencegah kerusakan tersebut perlu dilakukan pengendalian terhadap kelembaban/RH ruang penyimpanan dan pengemasan terhadap tepung tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengendalian kelembaban dan jenis kemasan terhadap mutu simpan tepung terigu.
Penelitian pendahuluan dilakukan untuk memperoleh RH optimal untuk penyimpanan dan akan digunakan untuk penelitian utama yaitu RH 65%. Selain dari itu juga dilakukan pengukuran fisik kemasan seperti ketebalan dan laju transmisi uap airnya. Laju transmisi uap air pada bahan pengemas yang digunakan berkisar antara 2 2,2458-1117,496 g H2O/hari m².
Pada penelitian utama, ketiga jenis tepung (cakra kembar, segitiga biru, dan kunci biru) dikemas dalam kemasan yang sudah ditentukan yaitu plastik PE (LDPE/Low Density Polyethylene dengan ketebalan 0,05 mm), karung plastik, kain blacu, plastik consumer pack (LDPE dengan ketebalan 0,085), dan sebagai kontrolnya tepung tidak dikemas. Penyimpanan tepung terigu dilakukan pada kondisi RH ruangan yang berubah-ubah dan RH 65% yang terkendali. Selama penyimpanan dilakukan pengamatan setiap tujuh hari sekali. Parameter mutu yang diamati meliputi kadar air, nilai aw, derajat putih, jumlah serangga, dan kadar protein.
Semua perlakuan yang diberikan yaitu jenis bahan pengemas, RH penyimpanan dan waktu penyimpanan untuk masing-masing tepung menunjukkan perbedaan untuk tiap-tiap parameter mutu, kecuali kadar protein. Dari hasil pengamatan juga diketahui bahwa ketiga jenis tepung terigu akan mengalami hal yang sama. Jenis kemasan plastik terutama plastik consumer pack lebih dapat mempertahankan mutu tepung terigu dibanding dengan jenis kemasan yang lainnya. Penyimpanan tepung terigu dalam ruangan dengan RH terkendali (65%) lebih baik dibandingkan dengan RH yang tidak terkendali berdasarkan pengamatan parameter mutu selama penyimpanan. | id |
