Penggunaan ekstrak tauge, sorgum dan kayu karet untuk produksi massa miselium jamur champignon [Agaricus bisporus]
View/ Open
Date
1999Author
Harahap, Lisa Usfie
Winarno, F.G.
Nuraida, Lilis
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu teknik pengembang biakan miselium jamur champignon (Agaricus bisporus) adalah dengan menggunakan teknik submerged culture (kultur terendam). Teknik kultur terendam sangat dipengaruhi oleh keadaan medium serta kandungan nutrisi yang yang terdapat didalamnya. Media cair yang digunakan pada penelitian ini adalah media dari ekstrak kecambah kacang hijau (tauge), sorgum dan serbuk gergaji kayu karet.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak kecambah kacang hijau (tauge), sorgum (Sorghum bicolor Moench) dan kayu karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) sebagai media pertumbuhan miselium dan mencari kombinasi terbaik dari ekstrak tauge, sorgum dan kayu karet untuk memproduksi miselium jamur champignon (Agaricus bisporus) dengan menggunakan metode submerged culture (kultur terendam).
Penelitian ini dibagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama adalah pengukuran pertumbuhan miselium Agaricus bisporus pada media tunggal ekstrak tauge, sorgum dan serbuk gergaji kayu karet baik dengan dan tanpa penambahan 2% glukosa. Tahap kedua mempelajari pengaruh kombinasi dua media setelah 3 hari inkubasi dengan perbandingan tauge:sorgum 9:1 sampai 1:9. Tahap ketiga mempelajari pengaruh panambahan kayu karet terhadap media terpilih pada tahap pertama dan kedua. Tahap keempat mempelajari pengaruh waktu inkubasi pada media campuran tauge ditambah sorgum dan kayu karet.
Pada tahap pertama sebelum media diinokulasi dilakukan analisa terhadap kadar gula dan kadar nitrogen media. Pada tahap pertama massa miselium kering dihitung setiap hari selama lima hari. Analisa tahap kedua dan ketiga dilakukan terhadap massa miselium kering, kadar gula sebelum dan sesudah diinkubasi, kadar nitrogen media sebelum diinkubasi dan pH akhir. Analisa pada kedua tahap ini dilakukan setelah tiga hari inkubasi. Analisa pada tahap keempat dilakukan terhadap kadar gula, kadar nitrogen, pH, total asam tertitrasi dan massa miselium kering setiap hari selama tujuh hari. ...