| dc.description.abstract | Pada umumnya yang menjadi sumber daging ayam di Indonesia adalah ayam broiler, ayam kampung dan ayam petelur apkir. Ayam kampung sebenarnya juga mempunyai potensi yang baik untuk dikembangkan sebagai penghasil daging ataupun telur. Hal ini dikarenakan ayam kampung telah dikenal dan melekat di hati masyarakat Indonesia sejak dahulu. Namun perlu adanya perbaikan dalam hal makanan ataupun pengelolaannya serta pengendalian penyakit. Akhir-akhir ini beberapa peternak telah mencoba memanfaatkan ayam jantan petelur yang merupakan hasil sampingan dari suatu usaha penetasan, sebagai penghasil daging.
Dalam memproduksi daging unggas, persentase karkas merupakan faktor yang penting diketahui, demikian juga dengan bagian yang tidak dapat dimakan. Semua itu menentukan produk akhir. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai perbandingan komponen karkas, lemak abdomen, kepala, kaki dan bulu dari ayam jantan kampung, petelur (DeKalb) dan broiler (Hubbard).
DOC ayam jantan kampung, petelur dan broiler masing-masing 50 ekor telah dipergunakan dalam penelitian ini. Ransum komersial dan air minum diberikan ad libitum selama penelitian (6 minggu). Pada akhir penelitian 10 ekor dari masing-masing jenis ayam diambil secara acak untuk dipotong. Ayam tidak diberi ransum selama ± 6 jam sebelum dipotong, kemudian ditimbang dan diuraikan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok, dengan 3 kelompok dan 5 ulangan. Ketiga kelompok ayam jantan tersebut sebagai perlakuannya. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan dilakukan analisis sidik ragam, dan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan uji jarak Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis ayam berpengaruh terhadap berat komponen karkas, lemak abdomen, kepala, kaki dan bulu. Rataan berat badan yang dicapai oleh ayam kampung, petelur dan broiler umur enam minggu…dst | id |
