Penggunaan ekstrak tauge, kentang dan kayu karet untuk produksi massa miselium jamur champignon (Agaricus bisporus)
View/ Open
Date
1999Author
Roshita, Airin
Winarno, F.G.
Nuraida, Lilis
Metadata
Show full item recordAbstract
Jamur Champignon (Agaricus bisporus) merupakan jamur pangan (edible mushroom) yang paling banyak diproduksi di dunia dan mempunyai kandungan protein tinggi sehingga dapat digunakan sebagai substitusi pangan sumber protein. Pertumbuhan jamur dimulai dari spora yang berkecambah membentuk hifa. Hifa akan tumbuh di seluruh bagian media dan kemudian dari kumpulan hifa yang disebut miselium akan terbentuk tubuh buah jamur. Pertumbuhan miselium membutuhkan nutrisi yang optimum, yang didapat dari media tempat miselium tumbuh. Kebutuhan nutrisi untuk miselium adalah nitrogen, karbon, mineral dan vitamin.
Kecambah kacang hijau (tauge) memiliki kandungan protein, gula, mineral dan vitamin yang tinggi, kentang mengandung karbohidrat yang tinggi, sedangkan kayu karet mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan miselium.
Penelitian ini dilakukan untuk mencari media yang memproduksi massa miselium jamur Champignon tertinggi dengan menggunakan media cair tauge, kentang dan kayu karet dan mengetahui pengaruh kombinasi ketiga media tersebut. terhadap pertumbuhan miselium jamur Champignon.
Penelitian dilakukan empat tahap. Tahap pertama adalah untuk menentukan media tunggal, dengan dan tanpa penambahan glukosa 2%, yang memproduksi massa miselium tertinggi dan mengetahui waktu yang dibutuhkan oleh masing-masing media untuk memproduksi massa miselium tertinggi. Tahap kedua adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi media tauge dan kentang, dengan kombinasi volume tauge dan kentang 1: 9 sampai 9: 1, terhadap pertumbuhan massa miselium. Tahap ketiga untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak kayu karet terhadap pertumbuhan miselium. Penambahan ekstrak kayu karet dilakukan sebanyak 20% dan 50% volume pada media kombinasi tauge dan kentang 2: 8 dan pada media tunggal tauge. Tahap keempat untuk mengetahui pengaruh waktu inkubasi terhadap berat kering miselium, pH media, kadar gula media dan total asam tertitrasi pada media kombinasi tauge dan kentang 2: 8 ditambah 50% ekstrak kayu karet.
Pada tahap pertama dilakukan analisa berat kering miselium, analisa kadar gula, analisa kadar karbon dan analisa kadar nitrogen. Pada tahap kedua dan ketiga dilakukan analisa berat kering miselium, analisa kadar gula, analisa kadar karbon, analisa kadar nitrogen dan analisa pH. Pada tahap keempat dilakukan analisa berat kering miselium, analisa kadar gula, analisa pH dan analisa total asam tertitrasi.