dc.description.abstract | Bekatul merupakan bagian luar dari butiran beras setelah kulit padi (sekam) dihilangkan dalam proses penggilingan beras dan merupakan hasil samping dari proses penyosohan beras pecah kulit. Hasil analisis proksimat terhadap tiga jenis bekatul yaitu bekatul beras pulen, bekatul beras pera, dan bekatul beras ketan menunjukkan bahwa bekatul mempunyai kadar lemak (18,1-23,29%), protein (8,71- 12,98%), kadar air (6,39-6,86%), kadar abu (9,79-10,97%), vitamin B₁ (11,05-12,89 mg/100gr), dan vitamin E (1,88-2,86 mg/100gr). Nilai gizi yang tinggi pada bekatul memungkinkan pemanfaatan bekatul sebagai bahan tambahan untuk memproduksi berbagai jenis makanan olahan.
Masalah utama dalam pemanfaatan bekatul adalah cepatnya kerusakan bekatul (ketengikan) akibat hidrolisis lemak oleh lipase dan tingginya kandungan asam fitat yang dapat menurunkan ketersediaan protein dan beberapa mineral bagi tubuh. Hasil analisis proksimat menunjukkan bahwa bekatul mempunyai kadar fitat 3,5-4,8%. Aplikasi protease sebagai anti lipase dan fitase untuk menghidrolisis fitat pada bekatul diharapkan dapat menjaga kestabilan mutu dan nilai gizi bekatul.
Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi bekatul yang memiliki daya tahan simpan atau keawetan yang tinggi dengan cara mencegah terjadinya kerusakan menggunakan enzim protease dan fitase... | id |