Kajian daya insektisida dari enam bahan nabati terhadap perkembangan Sitophilus zeamais Motsch
Abstract
Penyimpanan merupakan salah satu tahap pasca panen yang sangat penting. Bahan pangan atau hasil pertanian sering mengalami kerusakan selama penyimpanan. Kerusakan terbesar diakibatkan oleh serangan serangga. Sitophilus zeamais merupakan salah satu serangga yang dapat menyebabkan kerusakan beras. Penggunaan insektisida alami atau nabati adalah salah satu alternatif pengganti insektisida kimia yang selama ini banyak digunakan tetapi menimbulkan dampak negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari daya insektisida dari enam bahan nabati yaitu daun pepaya, daun kemangi, daun merak, daun tembakau, cabe jawa, dan biji wijen terhadap perkembangan Sitophilus zeamais Motsch. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Pada penelitian pendahuluan dilakukan ujicoba daya insektisida dari empat bahan nabati (yaitu daun pepaya, daun merak, daun kemangi, dan biji wijen) dalam bentuk tepung terhadap Sitophilus zeamais menggunakan media olilgidik. Pada tahap ini paremeter yang diamati adalah jumlah turunan pertama (F1). Konsentrasi tepung nabati yang ditambahkan ke dalam media oligidik adalah 0, 2, 4, 6, 8, dan 10% (b/b). Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa biji wijen memiliki daya insektisida paling baik diantara keempat bahan nabati tersebut. Oleh karena itu biji wijen dipilih untuk digunakan pada penelitian utama yaitu ujicoba daya insektisida ekstrak heksana dari tiga bahan nabati. Bahan nabati kedua dan ketiga yang digunakan pada penelitian utama adalah cabe jawa dan daun tembakau berdasarkan hasil penelitian sebelumnya. Penelitian pendahuluan dan penelitian utama dilakukan melalui beberapa tahap yaitu penyediaan serangga uji S. zeamais berumur 7-15 hari, pembuatan media oligidik dengan berbagai perlakuan penambahan bahan nabati dan pengujian daya insektisida bahan nabati. Konsentrasi ekstrak biji wijen yang ditambahkan adalah 1%; 2%, 3%; 4% dan 5% (v/b), sedangkan konsentrasi ekstrak cabe jawa adalah 0.3%; 0.6%; 0.9%; 1.2% dan 1.5% (v/b). Sementara itu konsentrasi daun tembakau yang digunakan adalah 0.2%; 0.4%; 0.6%; 0.8% dan 1.0% (v/b). Pengujian ekstrak bahan nabati tersebut masing-masing menggunakan dua buah kontrol yaitu kontrol murni (tanpa pelarut dan tanpa ekstrak) dan kontrol pelarut (tanpa ekstrak dengan pelarut) untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pelarut terhadap perkembangan S. zeamais. Pengujian daya insektisida nabati dari ekstrak biji wijen, ekstrak cabe jawa dan ekstrak daun tembakau terhadap perkembangan S. zeamais didasarkan pada lima parameter yaitu jumlah serangga turunan pertama (F1), periode perkembangan (D), indeks perkembangan (ID), laju perkembangan intrinsik (Rm) dan kapasitas multiplikasi mingguan (2).. ...