Show simple item record

dc.contributor.advisorNuraida, Lilis
dc.contributor.advisorDewanti-Hariyadi, Ratih
dc.contributor.authorSumiyanah
dc.date.accessioned2024-02-06T01:48:29Z
dc.date.available2024-02-06T01:48:29Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137659
dc.description.abstractPenggunaan enzim lipase pada produk pangan dan nonpangan akhir-akhir ini semakin berkembang. Enzim lipase tidak hanya digunakan untuk mengkatalisis reaksi hidrolisis, tetapi pada keadaan tertentu juga mampu mengkatalisis reaksi sintesis. Enzim lipase dapat bersumber dari mamalia, tanaman dan mikroba. Enzim lipase yang dihasilkan oleh mikroba merupakan sumber yang potensial untuk dikembangkan karena mikroba dapat berkembangbiak lebih cepat, tidak membutuhkan tempat yang luas untuk tumbuh dan berkembangbiak, tidak tergantung musim, pengontrolan faktor lingkungan lebih mudah dan dapat diproduksi sewaktu- waktu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari lama fermentasi terhadap pertumbuhan kapang, produksi enzim, kadar protein enzim, aktivitas hidrolisis dan esterifikasi enzim lipase intra dan ekstraseluler dari kapang Rhizopus oryzae TR 32. Pada penelitian ini digunakan kapang Rhizopus oryzae TR 32 dan media Blain et al. (1978) yang telah dimodifikasi. Penelitian dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama digunakan media Blain et al. (1978) tanpa dan dengan penambahan Tween 80 0,05 % dengan lama fermentasi 2, 4, 6, 8, 10 dan 12 hari. Tujuan dari penelitian tahap ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan Tween 80 terhadap pertumbuhan kapang dan menentukan selang waktu fermentasi yang optimal untuk pertumbuhan kapang. Pada penelitian tahap kedua dilakukan pengamatan lama fermentasi terhadap pertumbuhan kapang. Pertumbuhan kapang dilakukan pada media tanpa Tween. Selanjutnya dilakukan analisa aktivitas hidrolisis dan esterifikasi enzim lipase intra dan ekstraseluler. Kadar protein enzim lipase ekstraseluler dianalisa dengan metode Bradford (1976), sedangkan kadar protein miselium dengan metode mikrokjeldahl. Pengukuran aktivitas enzim intraseluler dilakukan terhadap miselium. Aktivitas hidrolisis dianalisa dengan metode Linfield et al. (1984). Aktivitas esterifikasi dianalisa dengan metode Hariyadi (1995) dan dilanjutkan dengan metode Lowry dan Tinsley (1978) untuk mengukur jumlah asam lemak bebas. Hasil penelitian tahap pertama menunjukkan Tween 80 dapat meningkatkan berat miselium kering. Pada kedua media yang digunakan, berat miselium kering maksimum diperoleh pada 8 hari fermentasi yaitu 9,660 dan 14,070 g/l untuk masing- masing media tanpa dan dengan penambahan Tween 80. Analisis statistik DMRT menunjukkan bahwa lama fermentasi memberikan pengaruh nyata terhadap berat miselium kering baik pada media tanpa dan dengan penambahan Tween 80. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh lama fermentasi terhadap aktivitas hidrolis dan esterifikasi enzim lipase intra dan ekstraseluler dari Rhizopus oryzae TR 32id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record