| dc.description.abstract | Bakteri termofilik penghasil enzim kitinase dan kitin deasetilase pada penelitian ini diisolasi dari beberapa daerah hidrotermal di Manado, yaitu daerah Tompaso, Karumenga, Likupang dan Lahemdong. Inkubasi dilakukan pada media thermus padat yang mengandung 2% kolodial kitin. Koloni kitinolitik positif ditunjukkan dengan adanya areal bening disekitar koloni dimana didapatkan 45 isolat kitinolitik positif, yang berasal dari daerah Tompaso. Dari keempat puluh lima isolat ini dipilih 5 isolat dengan indeks kitinolitik terbesar untuk karakterisasi lebih lanjut. Isolat-isolat tersebut adalah: 12.2, 13.5, 13.9, 13.26, dan 13.30.
Kelima isolat tersebut digunakan untuk produksi kitinase dan kitin deasetilase lebih lanjut. Media yang digunakan adalah media thermus yang terdiri dari K2HPO4 0.1%, NaCl 0.1%, (NH4)2SO4 0.7%, MgSO4.7H2O 0.05%, ekstrak khamir 0.05%, tripton 0.1% dan koloidal kitin 0.5%. Waktu produksi enzim kitinase optimum adalah 24 jam dan waktu optimum produksi enzim kitin deasetilase adalah 72 jam. Enzim hasil produksi kemudian diendapkan dengan amonium sulfat sehingga didapatkan konsentrasi amonium sulfat optimum untuk aktivitas kitinase adalah 55% dan untuk kitin deasetilase 80%. Enzim hasil pengendapan amonium sulfat ini yang digunakan untuk karakterisasi enzim lebih lanjut.
Suhu optimum enzim kitinase untuk isolat 12.2 adalah 80°C; 13.5 adalah 60°C; isolat 13.9 adalah 80°C; isolat 13.26 adalah 60°C dan isolat 13.30 adalah 55°C. pH optimum enzim kitinase isolat 12.2 adalah 8; isolat 13.5 adalah 7; isolat 13.9 stabil pada pH 7 sampai 8; isolat 13.26 pada pH 5 dan isolat 13.30 pH optimum pada pH 6. ... | id |
