Studi status gizi pada penderita campak di kabupaten Banggai propinsi Sulawesi Tengah
View/ Open
Date
2001Author
Monoarfa, Yustiyanty
Khomsan, Ali
Riyadi, Hadi
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status gizi dan status imunisasi penderita campak serta mengetahui status gizi penderita campak yang mengalami komplikasi pada KLB campak di Kabupaten Banggai tahun 2000.
Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Banggai dari bulan Januari sampai Maret 2001. Penelitian ini merupakan studi Reconstructive Cohort Study atau Historical Cohort oleh karena dilakukan dengan merekonstruksi data sekunder. Data sekunder yang dikumpulkan terdiri dari Laporan Kewaspadaan KLB (Formulir C1, WI dan W2) yang diperoleh dari hasil penyelidikan KLB campak pada bulan Juni, Juli, Agustus dan September tahun 2000 pada 4 puskesmas lokasi KLB Campak di Kabupaten Banggai.
Contoh penelitian diambil dari penderita campak yang berumur < 15 tahun. Pengolahan data dengan cara ditabulasikan yang meliputi data umur, status gizi, status imunisasi, komplikasi dan kunjungan pengobatan. Status imunisasi diperoleh dengan memeriksa KMS dan buku catatan imunisasi serta menanyakan langsung kepada orang tua penderita campak. Status gizi dinilai berdasarkan indikator BB/U dengan menggunakan standar baku WHO-NCHS. Untuk menguji variabel-variabel penelitian dilakukan dengan menggunakan Korelasi Pearson dan Spearman.
Dari penelitian ini didapatkan insiden campak terbanyak adalah pada kelompok umur 5 <15 tahun (53,8%), sedangkan pada kelompok umur (< 5 tahun adalah sebesar 46,2%. Berdasarkan status imunisasi, terdapat 66,2% penderita yang tidak mendapatkan imunisasi, sementara yang telah mendapatkan imunisasi sebesar 33,8%.
Berdasarkan status gizi, terdapat 62,9% penderita campak dengan gizi kurang dan 37,1% gizi baik. Penderita campak dengan gizi kurang pada kelompok umur 0-5 tahun adalah sebesar 62,9% sedangkan pada kelompok umur 515 tahun sebesar 60%. Komplikasi diare terjadi pada 59,1% penderita dengan status gizi kurang, dan 40,9% pada status gizi baik. Proporsi komplikasi diare paling banyak terjadi pada kelompok umur 05 tahun yaitu sebesar 50%, dan untuk kelompok umur 5-15 tahun 20%.
Diperlukan peningkatan cakupan imunisasi campak hingga mencapai 100%, peningkatan status gizi anak untuk mencegah kejadian dan upaya mengurangi komplikasi campak, pertimbangan pelaksanaan program intervensi gizi pada penderita campak serta penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit campak pada anak yang telah diimunisasi. Diperlukan koordinasi antara program imunisasi dan gizi serta perlu desain penelitian berupa studi kasus kontrol (case control study) pada contoh bukan penderita campak untuk melihat perbandingan besaran masalah gizi, imunisasi dan komplikasi penyakit campak
Collections
- UT - Nutrition Science [2920]