Persilangan antara ikan nilem (Osteochillus haselli C.V.) betina dengan ikan tawes (Puntius javanicus Blkr.) Jantan
View/ Open
Date
1991Author
Nurimansari, Emma
Sumantadinata, Komar
Soewardi, Kadarvan
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 1990 dengan September 1990 di Laboratorium Pengembangbiakan Kolam Percobaan sampa i Ikan, Darmaga, Fakultas Perikanan, IPB, Bogor. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hasil persilangan intergenerik antara ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.) betina dengan ikan taves (Puntius javanicus Blkr.) jantan.
Penelitian ini menggunakan 2 perlakuan, yaitu K-2N se- bagai perlakuan kontrol dan H-NT sebagai perlakuan hibrid. Analisa yang digunakan untuk membandingkan antara hibrid dan kontrol adalah uji F. Kemudian untuk menguji dua nilai rataan digunakan uji t-student.
Parameter yang digunakan meliputi: tingkat perkembangan telur, tingkat kelangsungan hidup embrio, derajat penetasan telur dan tingkat kelangsungan hidup larva.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perkembangan telur ikan nilem rata-rata 97,35% (percobaan I) dan (percobaan II). Sedangkan tingkat perkembangan telur 87,57% hibrid ikan nilem X ikan tawes rata-rata 98,45% (percobaan I) dan 98,60% (percobaan II). Pada percobaan II, tingkat perkembangan telur hibrid ikan nilem X ikan tawes berbeda dengan ikan nilem (P < 0,05).
Tingkat kelangsungan hidup embrio ikan nilem rata-rata 89,03% (percobaan I) dan 59,66% (percobaan II), sedangkan ha- sil hibrid ikan nilem X ikan tawes 73,22% (percobaan I) dan 54,79% (percobaan II). Pada percobaan I, tingkat kelangsung- an hidup embrio hibrid ikan nilem X ikan tawes berbeda dengan ikan nilem (P < 0,05). "
Derajat penetasan telur ikan nilem rata-rata 88,69% (percobaan I) dan 58,62% (percobaan II), sedangkan hibrid ikan nilem X ikan tawes 72,90% (percobaan I) dan 51,84% (per- cobaan II). Pada percobaan I derajat penetasan telur ikan nilem X ikan taves berbeda dengan ikan nilem (P < 0,05).
Pada percobaan I tingkat kelangsungan hidup larva pada 135 jam setelah pembuahan didapatkan hasil 0%, sedangkan ikan nilem 71,49%. Untuk percobaan II, tingkat kelangsungan hidup larva pada 173 jam setelah pembuahan juga didapat 0%, sedang- kan larva ikan nilem 47,95%.
Persilangan intergenerik ikan nilem betina dan ikan ta- wes jantan dapat dilakukan, tetapi hasil dari persilangan tersebut tidak dapat dijadikan benih atau ikan dewasa, karena larva hanya mampu hidup sampai umur ± 6 - 8 hari….
