Hubungan Pola Menstruasi, Status Gizi, Status Anemia dengan Prestasi Belajar pada Remaja Putri di SMA Negeri Bogor
Abstract
Indonesia menghadapi permasalahan triple burden of malnutrition yang
sebagian dialami oleh para remaja dan perempuan usia produktif. Secara spesifik,
permasalahan yang dikelompok ini adalah anemia yang prevalensinya secara
nasional masih terkategori tinggi. Penelitian ini bertujuan menganalisis keterkaitan
antara pola menstruasi, status gizi, dan status anemia dengan prestasi belajar remaja
putri di SMA Negeri Bogor. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional
dengan total subjek 105 remaja putri dan dilakukan di SMAN 7 Bogor dan SMAN
1 Ciomas Bogor. Penarikan subjek pada penelitian ini menggunakan metode
accidental sampling dengan kriteria siswi SMA yang telah mengalami menstruasi,
dalam keadaan sehat, bersedia menjadi subjek serta mengikuti seluruh rangkaian
penelitian. Hasil penelitian subjek yang mengalami anemia sebanyak 35% dengan
rerata kadar hemoglobin 12,67 ± 2,376 g/dL. Sebagian besar subjek termasuk
kategori status gizi normal (79%), memiliki pola menstruasi yang normal (72%)
dengan gejala yang paling banyak dirasakan yaitu nyeri punggung dan perut (90%).
Mayoritas prestasi akademik subjek berdasarkan nilai rapor memiliki nilai yang
baik (53%), tingkat kehadiran mayoritas tinggi (60%), dan tidak aktif dalam
kegiatan ekstrakurikuler (64%). Hasil analisis uji asosiasi chi-square pada
penelitian ini menunjukkan terdapat keterkaitan antara pola menstruasi dengan
status anemia subjek dan status anemia subjek dengan keaktifan kegiatan
ekstrakurikuler. Indonesia is facing the triple burden of malnutrition problem, which is partly
experienced by teenagers and women of productive age. Specifically, the problem
in this group is anemia, whose prevalence nationally is still in the high category.
This research aims to analyze the relationship between menstrual patterns,
nutritional status and anemia status with the academic achievement of adolescent
girls at Bogor Senior High School. This research used a cross sectional design with
a total of 105 female adolescent subjects and was conducted at SMAN 7 Bogor and
SMAN 1 Ciomas Bogor. Subjects were drawn in this study using the accidental
sampling method with inclusion, namely female high school students who had
menstruated, were in good health, were willing to be subjects and participated in
the entire series of research. The results showed that 35% of subjects experienced
anemia with a mean hemoglobin level of 12.67 ± 2.376 g/dL. Most subjects had a
normal nutritional status category (79%), had normal menstrual patterns (72%) with
the most common symptoms being back and abdominal pain (90%). The majority
of subjects' academic achievements based on report books had good grades (53%),
the majority of attendance rate was high (60%), and they were not active in
extracurricular activities (64%). The results of the chi-square association test
analysis in this study showed a relationship between menstrual patterns with the
subject's anemia status and the subject's anemia status with extracurricular activity.
Collections
- UT - Nutrition Science [2885]