Coping strategy dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan rumah tangga nelayan di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik rumah tangga nelayan lokal dan migran, coping strategy rumah tangga nelayan lokal dan migran dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan, tingkat pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan rumah tangga nelayan lokal dan migran, serta faktor-faktor yang berhubungan dengan kerumitan coping strategy dan pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan rumah tangga nelayan lokal dan migran.
Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study dan dilakukan di Desa
Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Februari sampai April 2005. Pemilihan contoh dilakukan dengan pengambilan sampel
gugus bertahap (Multi Stage Sampling). Contoh dalam penelitian ini berjumlah 90 rumah
tangga, terdiri dari 60 rumah tangga nelayan lokal dan 30 rumah tangga nelayan migran yang
masing-masing dibedakan menurut status penguasaan kapital (buruh dan pemilik). Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer meliputi karakteristik contoh (jumlah anggota rumah tangga, umur kepala rumah tangga (KRT) & istri, tingkat pendidikan KRT & istri, serta aset rumah tangga), hasil produksi (tangkapan laut & non tangkapan laut), akses ekonomi (total pengeluaran baik untuk pangan maupun non pangan), coping strategy (cara, frekuensi, pengambil keputusan, pelaksana, dan alasan) yang dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan, pola konsumsi pangan (frekuensi, jumlah, dan jenis pangan dalam seminggu) dengan menggunakan metode Food Frequencies Quetionaire (FFQ). Data primer dikumpulkan dengan teknik wawancara terstruktur menggunakan kuesioner. Data sekunder dalam penelitian meliputi nama dan alamat KRT nelayan lokal dan nelayan migran di Desa Karangsong yang diperoleh dari key
person setempat. Tingkat kerumitan coping strategy dalam mengatasi kekurangan konsumsi pangan rumah tangga nelayan dibedakan dengan memberikan skor terhadap cara berdasarkan empat tingkatan dari yang paling ringan sampai yang paling berat yang kemudian dikalikan dengan skor frekuensi melaksanakannya dalam seminggu (Maxwell, 1996). Kumulatif skor dari coping strategy dikategorikan menjadi dua yaitu tingkat kerumitan rendah dan tinggi mempertimbangkan mean dari distribusi nilai (Slamet 1993). Tingkat pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan rumah tangga dibagi menjadi dua kategori yaitu tidak terpenuhi jika rata- rata tingkat kecukupan energi (TKE) <70% (Suryana, 2004) dan protein (TKP) rumah tangga <75% (Gibsond, 1993), sedangkan dikatakan terpenuhi jika rata-rata TKE ≥70% dan TKP rumah tangga ≥75%. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kerumitan coping strategy dan pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan rumah tangga nelayan dianalisis menggunakan uji Korelasi Pearson. ...
Collections
- UT - Nutrition Science [2921]