Show simple item record

dc.contributor.advisorSunarti, Euis
dc.contributor.authorMufrokhah, Laila
dc.date.accessioned2024-01-25T09:00:28Z
dc.date.available2024-01-25T09:00:28Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136244
dc.description.abstractSecara umum penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengetahuan gizi ibu, pengeluaran pangan dan tingkat konsumsi pangan pada balita berstatus gizi kurang dan buruk di Kabupaten Kepulauan Seribu. Penelitian ini dilakukan dengan desain cros sectional, yang dilakukan di Kel. P. Untung Jawa dan Kel. Pulau Panggang, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Propinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan data dari studi Pengembangan Intervensi Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT P) di Kepulauan Seribu yang yang pengumpulan datanya dilakukan pada bulan Oktober 2004. Contoh adalah balita yang berstatus gizi kurang dan gizi buruk. Penarikan contoh balita dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan, populasi contoh yang ada sebanyak 135 balita penerima paket PMT Pemulihan dan didapat 75 contoh gizi kurang dan buruk. Pengolahan dan analisis data dilakukan menggunakan program statistik secara deskriptif dan inferensia dari SPSS versi 11,5 for windows (uji korelasi Pearson, uji beda rata-rata (uji analisis T Test) dan uji regresi liniear berganda). Pada penelitian ini sebagian besar contoh (82,7%) yang mengalami gizi kurang dan sisanya merupakan balita gizi buruk. Sebaran umur contoh gizi buruk dan kurang terbesar yaitu antara umur 15-30 bulan dengan persentase masing- masing 76,9% dan 53,2%. Sebagian besar contoh gizi buruk dan kurang adalah anak perempuan dengan persentase 76,9% dan 59,7%. Jenis penyakit yang banyak diderita oleh contoh adalah gejala influensa, ISPA dan penyakit panas Pada penelitian ini, hal besar keluarga, sebanyak 61,5% dari keluarga contoh yang gizi buruk merupakan keluarga kecil (≤4 orang) sedangkan untuk contoh gizi kurang memiliki persentase yang sama yaitu sebesar 50% dalam besar anggota keluarga baik keluarga besar maupun kecil. Pendidikan terakhir ayah dan ibu contoh tertinggi adalah Sekolah Dasar dengan persentase yang hampir sama pada ayah dan ibu contoh yaitu masing-masing sebesar 52% dan 58,7%. Persentase terbesar yaitu sebanyak 68% ayah contoh bekerja sebagai nelayan dan sebagian besar ibu contoh (92%) adalah tidak bekerja. Mengacu pada batas kemiskinan yang ditetapkan BPS (2003) sebesar 56% contoh termasuk ke dalam keluarga tidak miskin dan sisanya 44% keluarga contoh termasuk kedalam kategori keluarga miskin. Persentase terbesar pada pengetahuan gizi ibu contoh gizi buruk dan kurang tergolong kategori sedang. Persentase terbesar pada pengeluaran pangan keluarga contoh adalah antara 50-75% yaitu sebesar 61,5% pada contoh gizi buruk dan 61,3% pada contoh gizi kurang. Pada penelitian ini diketahui bahwa pada contoh gizi kurang dan buruk tertinggi mempunyai kebiasaan makan tergolong sedang. Tingkat konsumsi energi dan protein pada sebagian besar contoh gizi kurang dan buruk tergolong cukup Hasil uji korelasi Pearson didapatkan bahwa faktor yang berhubungan dengan tingkat konsumsi energi (p<0,05 dan r= 0,294) adalah faktor kebiasaan makan contoh.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcGizi ibuid
dc.subject.ddcJakartaid
dc.subject.ddcKepulauan Seribuid
dc.titleKeragaan balita gizi kurang dan buruk di Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu:kajian pangetahuan gizi ibu, pengeluaran pangan keluarga dan tingkat konsumsi pangan balitaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record