dc.description.abstract | berwarna kuning sampai coklat tua. Gula merah sudah sangat populer bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, terutama bagi ibu-ibu rumah tangga.
Saat ini di masyarakat kita berkembang anggapan bahwa gula merah aren lebih baik daripada gula merah kelapa. Oleh karena itu penelitian ini ingin membuktikan secara analisa lab, apakah anggapan masyarakat tersebut benar atau tidak.
Dalam penelitian ini akan dipelajari tentang (1) karakteristik nira dan gula. merah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman petani dan pengrajin. (2) sifat- sifat nira aren dan nira kelapa secara analisa lab, sehingga dapat dibandingkan antara dua jenis nira tersebut. (3) sifat-sifat gula merah dari nira aren dan nira kelapa, sehingga dapat dibandingkan antara dua jenis gula merah tersebut. Disamping itu juga akan dipelajari secara langsung dari proses penyadapan sampai proses pembuatan gula merah dan hal-hal yang mempengaruhi karakteristik gula merah.
Sampel nira dan gula merah aren diambil dari Desa Cikancana, Cianjur,
sedangkan sampel nira dan gula merah kelapa diambil dari Kecamatan Surade,
Jampang kulon. Sampel yang diambil berupa nira segar dan asam serta gula merah
dari nira segar dan asam. Untuk analisa nira meliputi: kejernihan, aroma dan rasa
(metode organoleptik), kotoran (SII, 1979), kekentalan (viscometer), keasaman
(pH-meter),total asam tertitrasi (metode Jacobs, 1973) dan total padatan terlarut
(refraktometer). Sedangkan untuk analisa gula merah meliputi: total gula
pereduksi (metode Lane Eynon), total padatan terlarut (AOAC, 1984),
kekerasaaan (metode Larmond, 1970), warna (visual) dan kebasahan (visual).
Selain itu juga dilakukan survei dan wawancara dengan pengrajin gula merah di
Desa Cikancana, Cianjur. Pengalaman dan pendapat para pengrajin gula merah
tersebut dicocokkan dengan hasil analisa laboratorium.
Dari segi kejernihan. rasa, dan aroma, nira aren lebih baik dari pada nira
kelapa. Dari segi kekentalannya, kekentalan nira kelapa (5.67 m.Pa.s) lebih tinggi
dibandingkan dengan nira aren (3.47 m.Pa.s). Hal ini disebabkan karena total
padatan terlarut pada nira kelapa lebih tinggi dibandingkan dengan nira aren.
Keasaman rata-rata nira kelapa (4.51) lebih tinggi dibandingkan dengan nira aren
(4.71). Jadi dari segi keasamannya nira aren lebih baik dibanding dengan nira
kelapa. Hasil analisa total asam menunjukkan bahwa nira kelapa mengandung
0.192 % dan nira aren mengandung 0,263 % total asam yang dinyatakan dalam
asam asetat. Total padatan terlarut rata-rata nira kelapa (14.13 °Brix) lebih tinggi
dibandingkan dengan nira aren (12.58 °Brix). Jadi dari segi total padatan terlarut
nira kelapa lebih baik daripada nira aren. | id |