Show simple item record

dc.contributor.advisorAfnan, Rudi
dc.contributor.advisorRukmiasih
dc.contributor.authorAnanda, Primita
dc.date.accessioned2024-01-24T03:53:59Z
dc.date.available2024-01-24T03:53:59Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135861
dc.description.abstractCoturnix-coturnix japonica berpotensi untuk dikembangkan karena dalam pemeliharaannya tidak membutuhkan areal yang luas sehingga modal yang dikeluarkan relatif lebih murah. Manajemen yang baik seperti kandang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas puyuh. Kepadatan kandang pada pemeliharaan puyuh harus diperhatikan agar tidak mengganggu aktivitas gerak puyuh. Kandang yang kepadatannya tinggi mengakibatkan mortalitas yang tinggi akibat faktor stres dan persaingan di dalam kandang. Kandang yang kepadatannya rendah mengakibatkan puyuh terlalu aktif bergerak sehingga tidak efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kepadatan kandang optimal dengan rasio jantan betina 1:2 yang diharapkan menghasilkan performa produksi dan reproduksi puyuh yang maksimal. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Blok B, Unit Unggas dan Penetasan di Laboratorium Tetas Unit Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor mulai dari 23 Desember 2011 sampai 23 Februari 2012. Penelitian ini menggunakan 135 ekor puyuh (Coturnix-coturnix japonica), puyuh jantan umur sepuluh minggu sebanyak 45 ekor dan puyuh betina periode bertelur umur sembilan minggu sebanyak 90 ekor yang dipelihara selama enam minggu (rasio jantan:betina 1:2). Kandang yang digunakan adalah sembilan petak kandang battery. Setiap kandang memiliki ukuran 62x50x26 cm. Kepadatan kandang ideal menurut Peraturan Menteri Pertanian (2008), luasan kandang tersebut optimal diisi puyuh sebanyak 15 ekor. Penelitian ini menggunakan luasan kandang 12 (P1), 15 (P2) dan 18 (P3) ekor/3100 cm2 . Rancangan percobaaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga ulangan. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah performa produksi dan reproduksi dari puyuh. Performa produksi meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan produksi telur (quail day production). Performa reproduksi meliputi tebal kerabang, fertilitas, daya tetas dan salable quails. Hasil penelitian menunjukkan, tingkat kepadatan kandang tidak nyata berpengaruh terhadap performa produksi, tebal kerabang dan salable quails, tetapi nyata (P<0,05) berpengaruh terhadap fertilitas dan daya tetas. Kepadatan kandang 12 ekor menghasilkan fertilitas (87,14±4,95), daya tetas (69,18±2,09) yang paling tinggi dibandingkan dengan kepadatan kandang 15 dan 18 ekor. Kepadatan kandang 12 ekor merupakan kepadatan kandang paling baik untuk mendapatkan performa produksi dan reproduksi puyuh.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimal Scienceid
dc.subject.ddcAnimal Production and Technologyid
dc.subject.ddcBogorid
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.titlePerforma Produksi dan Reproduksi Puyuh (Coturnix-coturnix japonica) pada Kepadatan Kandang Berbedaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordCoturnix-coturnix japonicaid
dc.subject.keywordStocking densityid
dc.subject.keywordProductivityid
dc.subject.keywordReproductivityid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record