Show simple item record

dc.contributor.advisorPriyanto, Rudy
dc.contributor.advisorBaihaqi, Muhamad
dc.contributor.authorNugraha, Artadi
dc.date.accessioned2024-01-24T03:30:07Z
dc.date.available2024-01-24T03:30:07Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135839
dc.description.abstractRendahnya konsumsi protein hewani asal ternak telah berdampak terhadap tingkat kualitas hidup dan tingkat kecerdasan masyarakat. Penyediaan komoditas ternak domba merupakan solusi masalah tersebut. Domba garut dan domba Ekor Tipis dikenal memiliki keunggulan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kurang baik dan mampu menyediakan protein hewani dengan kualitas yang baik dan mudah serta murah dalam penyediaannya. Namun, pada kedua bangsa tersebut terdapat beberapa perbedaan pada produktivitas karkas yang dihasilkan. Penggunaan ransum penggemukkan yang mengandung limbah tauge diharapkan dapat meningkatkan produktivitas karkas yang dihasilkan dari kedua bangsa tersebut. Limbah Tauge diketahui memiliki kandungan protein dan serat kasar yang tinggi sehingga mempunyai potensi sebagai sumber pakan yang menunjang produksi karkas. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh bangsa domba (domba garut dan domba Ekor Tipis) umur sebelas bulan menggunakan ransum penggemukkan yang mengandung limbah tauge terhadap komposisi dan distribusi jaringan karkas dalam potongan komersial karkas. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei hingga September 2011. Pemeliharaan domba dilakukan di kandang percobaan Laboratorium Ternak Ruminansia Kecil (Kandang B), sedangkan pengujian produktivitas karkas dilakukan di Laboratorium Ternak Ruminansia Besar dan Laboratorium Ternak Ruminansia Kecil, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini menggunakan delapan ekor domba muda yang terdiri atas empat ekor domba garut dan empat ekor domba Ekor Tipis dengan bobot badan awal rata-rata 15,32 kg dan koefisien keragaman 11,67%. Ternak dipelihara secara intensif selama tiga bulan di kandang individu. Pakan yang digunakan berupa pelet limbah tauge dan diberikan secara ad libitum. Setelah pemeliharaan berakhir, domba dipuasakan selama dua belas jam kemudian disembelih dan dipotong berdasarkan potongan-potongan komersialnya. Kemudian dilakukan penguraian karkas untuk dipisahkan daging, lemak dan tulangnya. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimal Scienceid
dc.subject.ddcAnimal Production and Technologyid
dc.subject.ddcBogorid
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.titleKomposisi Jaringan pada Potongan Karkas Domba Garut dan Ekor Tipis Umur Sebelas Bulan dengan Ransum Penggemukkan Mengandung Limbah Taugeid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordLambid
dc.subject.keywordBreedid
dc.subject.keywordRationid
dc.subject.keywordCarcass compositionsid
dc.subject.keywordDistributionid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record