Show simple item record

dc.contributor.advisorJenie, Betty Sri Laksmi
dc.contributor.advisorNuraida Lilis
dc.contributor.authorAstuty, Tri
dc.date.accessioned2024-01-23T07:46:26Z
dc.date.available2024-01-23T07:46:26Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135785
dc.description.abstractDaun sirih merupakan tanaman yang sudah lama dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia terutama penggunaannya dalam bidang kesehatan. Kandungan senyawa fenol dalam sirih membuat tanaman ini mempunyai kemampuan untuk menghambat pertumbuhan dan membunuh mikroba tertentu yang sering menyebabkan penyakit. Tiga jenis daun sirih yaitu sirih hijau, sirih kuning dan sirih merah dipelajari aktivitas antimikrobanya terhadap dua bakteri yaitu Pseudomonas fluorescens dan Escherichia coli. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sirih hijau memberikan zone penghambatan paling tinggi dibandingkan dua jenis sirih lainnya. Dalam penelitian selanjutnya dipilih sirih kuning dengan pertimbangan bahwa jenis sirih ini mempunyai aktivitas antimikroba yang cukup tinggi terhadap dua mikroba uji dan lebih mudah diperoleh. Kemampuan bubuk sirih kuning dalam menghambat pertumbuhan dan membunuh Pseudomonas fluorescens, Escherichia coli dan Staphylococcus aureus diteliti lebih lanjut. Bubuk sirih kuning ditaburkan pada potongan daging sapi, dikemas dalam plastik dan disimpan pada dua suhu yaitu suhu dingin (5°C) dan suhu ruang serta diamati kemampuan sirih untuk menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus, Pseudomonas sp dan total mikroba. Pengamatan dilakukan setiap empat jam selama 24 jam terhadap daging yang disimpan pada suhu ruang dan setiap tiga hari selama 9 hari untuk penyimpanan pada suhu dingin. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh konsentrasi bubuk daun sirih kuning terhadap pertumbuhan beberapa jenis bakteri dan aplikasinya pada daging sapi segarid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record